Kevin tahu akan sikap protektif Windy pada buah dadanya itu. Karena itu, dia menjadi kesal. "Kalau aku mau lihat punyamu itu, maka, aku akan melihatnya sepuasnya saat semalam kamu mengiba-iba meminta aku menyentuh barangmu itu!""Hah! Aku melakukan itu? Aku tidak percaya." Windy manyun. Tapi dia telah menurunkan tangannya yang tadi sempat menutupi belahan buah dadanya."Tentu saja kamu melakukan itu. Bahkan saat di mobil, kamu terus berbisik manja, memintaku meremas buah dadamu itu. Kalau aku mesum, aku sudah melakukannya. Tahu!"Windy terdiam. Semalam itu dia lebih banyak berada di luar kontrol kesadarannya dan kalau Kevin yang sedang mabuk itu ingin melakukan sesuatu padanya, maka, mereka berdua pasti sudah tidur bersama."Jadi, apa kamu masih menuduh aku mesum!" Kevin melotot ke arah Windy. Tatapannya ganas ke arah Windy."Maafkan aku. Aku tahu kamu tidak mesum. Kamu telah membuktikan semalam. Aku yang salah. Maafkan aku." Windy memasang wajah penuh rasa bersalah."Ok. Bagus kalau
Terakhir Diperbarui : 2025-05-29 Baca selengkapnya