Semua Bab Surga Semalam: Bab 551 - Bab 560

Bella menatap Yogi. Selain Yogi lebih muda darinya dan dia merasa tidak pantas kalau bujangan seperti Yogi harus menikah dengannya, ada satu hal yang jelas yang membuat dia tidak bisa menerima cinta Yogi untuknya.Karena itu, Bella langsung menarik dua tangannya yang dipegang oleh Yogi.Karena satu hal yang sangat jelas itu adalah, Bela tidak mencintai Yogi. Dari awal dia bersama Yogi, dia tidak pernah merasakan sesuatu dari Yogi.Karena itu, setelah menghela nafas berat, Bella langsung menggeleng-gelengkan kepalanya."Kenapa? Kenapa kamu kembali menolakku, Bella?" tanya Yogi dengan wajah sedih."Aku tidak bisa, Yogi. Aku cuma ingin mengasuh dua anakku dengan sebaik-baiknya. Aku tidak lagi memikirkan kepentinganku. Aku hanya ingin memikirkan dua anakku.""Tapi kamu perlu seseorang untuk membantumu mengasuh dua anakmu dan aku siap melakukannya. Aku siap untuk selalu ada untukmu, Bella." Yogi sengaja meninggalkan panggilan kakak kepada Bella. Dia ingin lebih mesra dengan Bella."Aku tid

Tiba-tiba terdengar suara tangisan di dalam kamar yang sebagian masih dalam keadaan gelap ini.Tangisan itu membuat Gerson menghentikan gerakannya dan langsung berpaling ke arah belakang. Tapi dia cuma melihat kegelapan di belakang sana karena lampu yang dinyalakan baru lampu kamar mandi yang berada di dekat pintu ini."Ternyata kutukan itu memang mengikutimu, Pak Gerson. Kita tidak lagi berada di kantor dan di apartemenmu tapi peristiwa aneh itu kembali terjadi, Pak," bisik Maya sambil mulai menggunakan kakinya untuk mengambil bajunya yang berserakan di lantai untuk mulai dia pakai.Gerson tidak menanggapi kata-kata Maya itu. Sekarang ini, dia langsung menekan tombol lampu sehingga kamar yang sebelumnya gelap kini menjadi terang benderang.Suara tangisan itu sempat terhenti saat lampu kamar dinyalakan.Sebelumnya Gerson cuma pernah mendengar cerita dari Clara kalau dia mendengar suara tangisan seorang wanita saat di apartemennya Gerson.Tapi sekarang ini, barulah Gerson mendengarnya

Saat ini Diane berada dalam keadaan bimbang antara masuk lagi ke dalam kamarnya Gerson dan mengikuti nafsu yang menguasainya saat ini atau memilih untuk meninggalkan kamar Gerson dan menyelamatkan rumah tangganya.Sebenarnya sejak lama Diane menyukai Gerson. Dia sudah menyukai Gerson saat dia masih kerja sebagai salah seorang staf di bagian teknik di perusahaannya Gerson.Setiap kali Gerson lewat melewati ruangannya, maka Diane akan terus menatap Gerson hingga Gerson tidak kelihatan lagi dari pandangan matanya.Hanya saja selama Diane kerja di perusahaan milik Gerson itu, Gerson tidak pernah sekalipun mendekatinya bahkan Gerson juga selalu cuek setiap Diane berusaha mendekati Gerson di ruangannya Gerson.Saat itu Diane tidak mendapatkan Respon yang dia inginkan saat dia beberapa kali membawa berkas ke ruangannya Gerson.Akhirnya saat Tony mulai mendekatinya maka Diane yang langsung menerima Tony dan hubungan keduanya berlangsung berjalan dengan cepat hingga dan hamil dan dia langsung

Gerson terdiam dia seperti mengingat sesuatu tapi kemudian dia segera menepisnya. Dia tidak mau lagi mengingat apa yang sempat terlintas di dalam benaknya ini.Ayu mengajak Gerson untuk masuk ke ruang tamu panti asuhan ini. Satu-satunya tempat paling berkelas di panti asuhan ini, tempat pengasuh panti asuhan menerima tamu spesial, yaitu donatur seperti Gerson ini.Setelah berada di ruang tamu, Gerson bertanya, "lalu bagaimana, bu? Apa yang terjadi dengan ibu cantik itu?""Dia tidak berdaya menghadapi pemerkosanya itu. Pemerkosanya itu menggagahi dia pada malam itu. Keperawanannya direngut oleh pria itu.""Jadi dia masih perawan saat peristiwa itu terjadi?""Iya. Dia masih perawan karena dia belum pernah berbuat hal yang jauh dengan pacarnya sebelumnya. Memang beberapa kali mantan pacarnya itu sempat meminta dia untuk bersedia melakukan itu tapi dia tidak mau. Dia menjaga kesuciannya hingga akhirnya direngut oleh pria mabuk itu," tandas Ayu."Lalu? Bagaimana, Bu? Apa yang terjadi? Apak

Wajah Gerson yang sebelumnya murung, kini berubah ceria. Dia segera maju ke depan menjabat tangan Bella dan berkata, "kita bertemu lagi, Bella."Bella mengangguk ke arah Gerson. "Pak." Hanya itu yang bisa dia katakan."Jadi kalian saling mengenal?" tanya Ayu kaget.Gerson masih menatap Bella, sehingga dia tidak langsung menjawab pertanyaan Ayu itu.Sementara Bella membatin. "Gawat. Kenapa aku dan dia bisa ketemu di sini, sih? Apa gak cukup, aku harus ketemu dia di pekerjaan? Kenapa harus di sini juga? Duh, malangnya nasibku.""Apa kalian sudah sudah lama saling kenal?""Sudah lama," jawab Gerson."Baru, sih," jawab Bella hampir bersamaan dengan kata-katanya Gerson.Ayu kaget mendengar jawaban Gerson demikian juga dengan Bella namun dengan alasan yang berbeda.Ayu kaget dan bertanya, "jadi siapa yang benar, nih? Yang satu bilang sudah lama, yang satu bilang baru. Yang benar yang mana, nih?"Sementara itu, Bella kaget dengan jawaban Gerson tadi. Dia membatin, "apakah dia sudah mengenal