All Chapters of Surga Semalam: Chapter 571 - Chapter 580

"Oke. Kita bisa meluangkan waktu bersama untuk Marshanda, Kinanti dan Ananda," tegas Bella."Benarkah?" Gerson menggenggam tangan Bella sambil menatap dalam-dalam kedua bola mata Bella.Bella balas menatap Gerson. Entah mengapa dirinya terhanyut dalam tatapan Gerson yang menghanyutkan ini, tatapan yang membuat dirinya semkin tenggelam dalam arus cinta yang saat ini mulai menjalari hatinya.Keduanya masih saling tatap hingga Marshanda, Kinanti dan Ananda datang.Setelah itu, mereka berlima sempat minum es dan bercanda ria bersama hingga akhirnya waktu untuk mereka pulang sudah tiba sehingga mereka berlima memutuskan untuk pulang.Dengan sang sopir yang terus mengikuti dari belakang, dengan menggunakan mobilnya Bella, maka Gerson mengemudikan mobil dengan Bella di sampingnya dan 3 anak Panti di jok belakang untuk, kembali menuju ke panti asuhan.Ayu yang baru saja mengadakan acara adopsi dengan beberapa orang tua asuh, sempat cerita tentang acara adopsi yang baru saja terjadi di Panti A

"Aku mau pulang saja," kata Bella kepada Gerson."Kenapa? Kok buru-buru?" tanya Gerson kaget."Aku tiba-tiba sakit kepala. Aku harus pulang. Permisi." Bella membalikkan tubuhnya kemudian dia pamitan kepada Willy dan juga kepada Rima.Setelah itu, tanpa menghiraukan kata-kata Gerson yang masih berusaha menahannya, Bella segera keluar dari apartemennya Gerson ini.Gerson putuskan untuk mengejar Bella tapi Rima sudah menghadangnya."Nak Gerson ingin perabotan yang bagaimana? Biar ibu yang ngatur untuk, Nak Gerson," kata Rima ramah.Gerson cuma mengangkat bahunya. "Ehm ... iya, Bu. Tolong ibu atur aja. Aku harus pergi." Gerson berusaha melewati Rima."Yang spesifik, dong. Nak Gerson ingin yang gimana, biar ibu beri sentuhan wanita dalam pengaturannya." Rima kembali menghadang. Dia ingin mengulur waktu supaya Bella tidak bisa dikejar Gerson.**Di luar sana, Olga dan juga Dorce sudah memiliki porsi mereka masing-masing. Saat di kejauhan sana mereka melihat Bella keluar dari apartemennya Ge

Tiba-tiba Bella mendapatkan sebuah akal. Kemudian dia berkata kepada Yogi, "kiss me.""Apa?" tanya Yogi bingung karena tidak menyangka dengan apa yang akan dikatakan oleh Bella itu."Kiss me. Buruan."Yogi tidak mau menunggu komando yang ketiga kalinya dari Bella. Dia langsung bergerak. Karena dia seakan mendapatkan Durian Runtuh dengan permintaan Bella yang tidak dia sangka-sangka ini.Karena itu, Yogi langsung menubruk tubuh Bella dan mengecup bibir Bella.Tepat pada saat itulah Rudi membuka pintu ruangannya Bella ini tanpa mengetuk pintu, saking antusiasnya Rudi karena beberapa permintaan dana awalnya kepada Gerson, langsung dipenuhi oleh Gerson. Maka Rudi langsung membuka pintu ruangannya Bella ini.Saat pintu terbuka, Rudi dan juga Gerson sangat kaget melihat pemandangan yang tidak mereka sangka-sangka di dalam sana, di mana Yogi saling berciuman dengan Bella.Bella yang merasa rencananya sudah berhasil, langsung mendorong tubuh Yogi.Yogi yang merasa apa yang menjadi khayalannya

Gerson menghembuskan nafas sekali, kemudian dia berkata, "oke. Itu yang akan aku lakukan dan langkah pertama yang akan aku lakukan adalah aku akan memisahkan dia dengan pacarnya itu.""Memisahkan? Memisahkan bagaimana, bos?" tanya Tony."Aku punya caranya." Setelah itu, tanpa berkata apa-apa kepada Tony, Gerson langsung memutus hubungan telpon dengan Tony dan menyimpan handphonenya untuk kemudian melangkah masuk ke dalam kantornya Bella.Saat ini Gerson melihat Rudi masih berada di ruangannya Bella dengan pintu ruangan terbuka, karena itu dia segera melambaikan tangannya ke arah Rudi.Dengan tergopoh-gopoh seperti melihat emas di depan mata, Rudi langsung keluar dengan gaya menunduk seperti hamba kepada tuannya dan dengan ramah dia bertanya, "bagaimana, Pak Gerson? Apa yang harus aku lakukan?""Good question. Aku memang ingin kamu melakukan sesuatu untukku, Pak Rudi.""Apa yang harus aku lakukan? Pokoknya, please, pak. Jangan sampai kerja sama kita tidak berlanjut. Sayang kan, pak. Ke

Saat ini, Gerson berhadapan dengan tubuh putih, polos nan mulus milik Clarissa.Sebagai seorang lelaki normal, tentu saja pemandangan ini membuat sesuatu yang di bawah sana langsung meronta-ronta bangun berdiri tanpa bisa ditahan.Mata Gerson membulat ke arah tubuh tanpa sehelai benang pun yang menggoda, menantang keimanan Gerson.Iman Gerson untuk melawan godaan semacam ini yang baru terbentuk di dadanya setelah terus mendapatkan wejangan dari Willy dan Rima, kini mengalami ujian berat.Clarissa bisa melihat itu. Karena itu, dengan gemulai, dia mulai melangkah mendekati Gerson."Hahahai. Kamu sudah berada dalam genggamanku, sayang," batin Clarissa.Saat Clarissa sudah sangat dekat, saat itulah Gerson menemukan kesadarannya.Gerson mundur ke belakang dan langsung memalingkan wajahnya. "Pergilah.""Kenapa, sih, pak? Kenapa nolak aku? Aku ingin kamu, pak. Ahhhhh ... rengkuh aku, pak. Kita nikmati apa yang ada. Oke?" kata Clarissa manja.Gerson menelan ludah. Dia hampir-hampir tidak bisa