All Chapters of Surga Semalam: Chapter 611 - Chapter 620

Julius tertawa dingin dan berkata, "waktunya untuk mengaktifkan my super shoes."Setelah itu, Julius melepaskan kedua sepatu kets yang dia pakai dan setelah itu Julius melemparkan kedua sepatunya ini ke arah Igor yang baru saja masuk ke ruangan ini.Begitu dilemparkan oleh Julius, saat sudah berada di jarak satu meter dari Igor, tiba-tiba kedua sepatu ini terdiam di udara. Kemudian dari sepatu ini keluarlah benda-benda kecil yang langsung menghujani tubuh Igor.Ternyata itu adalah sebuah peluru kecil yang terus ditembakkan oleh kedua sepatu mungil milik Julius.Igor yang begitu masuk ke dalam ruangan ini lewat jendela, sempat maju dua langkah ke dalam ruangan ini, kini harus mundur-mundur karena mendapatkan serangan iniTubuh bagian atasnya yang memang tidak mengenakan baju itu karena sejak tadi dia merasakan pengap di gudang ini kini merah-merah berdarah oleh karena tembakan-tembakan dari dua sepatu kecil itu.Paku-paku kecil yang ditembakkan sepatu-sepatu itu, kini telah menancap di

"Aku tidak tahu, Pak Gerson. Kukira bapak yang lebih tahu," jawab Rudi di ujung telepon?Gerson berpikir beberapa saat. Tapi dia tidak menemukan jawabannya. Kemudian dia berkata, "baiklah. Tapi nanti, sekeluarnya aku dari rumah sakit ini, aku ingin kamu melakukan sesuatu untukku. Oke?""Iya, Pak. Katakan saja dan aku akan berusaha untuk membantu bapak. Apapun itu.""Oke. Ini yang aku mau kamu lakukan untukku."**Saat ini, di luar kamarnya Gerson, seseorang nampak mondar-mandir sambil mendekap sebuah bingkai foto. Dia adalah Eva, ibunya Gerson.Sejak beberapa menit yang lalu, Eva ingin sekali masuk ke kamar tempat Gerson dirawat itu tetapi dia takut kalau dia akan kembali diusir Gerson seperti kemarin.Eva yang sempat menggantungkan harapan kepada Bella, supaya Bella mau ikut dengannya untuk menjenguk Gerson, supaya dia bisa mulai mendekatkan diri dengan Gerson, menyayangkan karena hal itu tidak berhasil terjadi.Karena itu, saat ini, saat Eva ingin sekali melihat keadaan Gerson, apal

Baru saja Gerson akan melihat foto itu, tiba-tiba saja terdengar suara telepon berbunyi. Karena itu, Gerson segera mengalihkan pandangannya ke arah kiri untuk mengambil handphonenya yang dia taruh di bagian sisi kiri pembaringannya."Ya halo. Bagaimana Yopi?"tanya Gerson saat dia melihat yang menelponnya adalah Yopi."Terjadi kecelakaan di ruangan bapak dan membuat tubuh Pak Toni terbakar, Pak," jawab Yopi di ujung telepon."Hah terbakar?" Mata Gerson membulat. Dia langsung duduk supaya dia bisa menyimak dengan baik kata-kata dari Yopi di ujung telepon."Iya, Pak. Menurut Pak Toni, ada sesuatu yang membakarnya saat dia masuk ke ruang kerjanya bapak untuk mengambil suatu berkas. Nah sesuatu itu terus membakarnya sehingga Pak Toni langsung keluar dari ruangan CEO.""Hah?""Mungkin ini mengenai hantu yang beberapa waktu belakangan ini selalu menghantui ruangan bapak, pak."Gerson teringat akan baby hacker, si jenius kecil yang dia temui semalam.Saat melihat apa yang dilakukan oleh baby

Dada Gerson naik turun. Saat ini dia betul-betul marah setelah mendengar cerita dari Eva kalau Toni berusaha menikungnya dengan cara mendekati Bella."Bahkan kata ibunya Bella, Toni itu sudah langsung memesan event organizer dan juga studio foto prewedding buat pernikahan dia dengan Bella, Gerson," kata Eva lagi."Kok bisa secepat itu? Toni kan baru mengenal Bella?" tanya Gerson bingung."Mama juga nggak tahu, Gerson. Yang Mama tahu, Toni itu sudah sangat mengenal orang tuanya Bella dan sudah mendapatkan persetujuan dari orang tuanya Bella. Mereka terlihat welcome sekali kepada Tony.""Mungkinkah Tony mendekati Bella sejak dia tahu soal Diane yang mendekatiku?" gumam Gerson."Diane mendekati kamu? Diane istrinya Toni itu, kan?""Iya, ma. Diane yang itu. Beberapa hari lalu, aku sempat tinggal di rumahnya Toni dan Diane. Dan saat Tony tidak berada di rumah, Diane berusaha menggodaku.""Hah? Padahal Diane itu kan kelihatan Alim sekali. Iya kan?"Mendengar kata-kata Eva itu, Gerson segera

Bella jadi sangat kaget saat dia membuka pintu ruangannya, karena di dalam sana sudah ada dua orang yang sedang duduk di ruangan kecilnya ini.Ruangan Bella ini cukup kecil, tidak seperti ruangan CEO milik Gerson yang luas.Bella kaget karena di ruangan mungil milik Bella ini, sudah penuh dengan barang-barang yang asing baginya dan ada dua orang yang sedang menatapnya pada saat ini.Dua orang itu adalah Rudi yang sedang duduk di kursi sofa untuk tamu, sementara yang satunya lagi adalah Gerson yang sedang duduk di balik meja baru yang sebelumnya tidak ada di sini.Kehadiran meja baru ini, praktis membuat ruangan Bella yang mungil ini jadi penuh sesak.Begitu melihat Bella yang masih melongo keheranan, Rudi langsung berdiri, membalikkan tubuhnya ke arah Bella dan berkata, "karena kamu tidak bisa lagi kerja di ruangannya Pak Gerson, maka Pak Gerson memutuskan untuk pindah ke ruangan kamu ini.""Kenapa begitu? Kenapa gak nanya dulu? Lagian, ruanganku ini kan sangat kecil. Buat aku saja sa