“Anda mau apa Tuan?” Aira nampak gugup. Aiden belum sembuh betul, dia khawatir jika suaminya malah menginginkan percintaan panas.“Menikmati manisnya bibir istriku ini.” Tanpa aba-aba Aiden membungkam mulut Aira, pria itun mengabsen habis rongga mulut istrinya. Bahkan hanya dengan satu tangannya dia mampu menahan dorongan tangan Aira. Suara decakan bibir mereka terdengar jelas, mata terpejam berharap aktivitas semakin jauh. “Tuan sudah, anda masih sakit.” Aira mencoba bangkit. “Tak masalah, tanganku yang sakit bukan organ vitalku.” Sahut Aiden. Gila! Sungguh gila. Tangan belum pulih betul sudah ingin bercinta? Was-was menyelimuti Aira, antara menerima atau menolak. “Sayang cepatlah, aku tidak bisa menahannya.” Pinta Aiden. Kata Sayang membuat Aira terperangah, inilah kedua kalinya Aiden memanggilnya sayang. “Anda memanggil saya Sayang?” Tanyanya dengan mata basah. “Kenapa kamu tidak suka?” Aiden kembali bertanya. “Suka, suka sekali.” Tanpa ragu lagi dia melumat bibir Aid
Terakhir Diperbarui : 2025-06-13 Baca selengkapnya