“Jaga bicaramu Alea, kamu seperti ini karena kebodohan kamu sendiri.” Ujar Rian sambil menatap Alea tajam. "Jelas-jelas kamu yang mengambil milikku Rian!" Seru Alea. Rian dan Sheryl hanya tertawa melihat Alea marah, seolah tak puas, Rian kembali menceritakan rencananya yang ingin membuka tambang emas kepada Alea."Villa kesayangan orang tuamu terpaksa aku jual." Bisiknya. Mata Alea membasah, villa itu didesain sendiri oleh ibunya, dan itu adalah hadiah ulang tahunnya. "Jangan, kamu bisa menjual semua tapi jangan villa itu." Pinta Alea. Sayangnya, air mata dan permohonan Alea tidak mungkin didengar oleh Rian. Malas mendengar Alea terus memohon, Rian dan Sheryl memutuskan pergi. "Kembalikan villaku, kamu tak berhak menjualnya." Di mejanya Alea menangis, untung Adrian memesan tempat VIP jadi tak banyak orang disana. Saat Rian dan Sheryl turun dari lantai VIP, mereka berpapasan dengan Adrian. Rian yang tau segera memanggil CEO itu. “Pak Adrian.” Panggilnya. Adrian menoleh, mel
Terakhir Diperbarui : 2025-05-12 Baca selengkapnya