“Aku tidak sabar melihat Rian menangis darah Mas, seorang gembel pasti kembali menjadi gembel!” Tangan Alea mengepal kuat, dendamnya bergejolak hebat. Hari keberuntungan Rian akan segera berakhir. Sakit hati yang terpendam kini mencuat, ketulusan serta cintanya dulu dibalas pengkhianatan, bukan hanya hati yang Rian sakit tapi juga hidupnya. “Simpan dulu dendammu Sayang, sudah malam waktunya kamu melayaniku.” Bisik Adrian. Seketika dendam yang membuncah menghilang, dengan kesal Alea menatap Adrian. “Kamu mesum sekali, punggungku saja masih pegal, karena.keganasan mu semalam Mas.” Tubuh Alea melemas. “Besok saja ya.” Dia memelas memohon Adrian untuk melepaskannya malam ini. Tapi bukan Adrian namanya jika tidak ada permainan di ranjang.“Aku sudah membantumu menghancurkan Rian, apa tidak ada apresiasi untukku?” Tangan Adrian menarik pinggang Alea ke arahnya. “Baiklah.” Kata Alea pasrah. Aktivitas panas mereka dimulai, sebagai bentuk terima kasih karena sudah membuat Rian diamban
Terakhir Diperbarui : 2025-05-18 Baca selengkapnya