“Kak kamu ingat Aron klien kita yang dari luar negeri?” kata Grey saat dia berbicara dengan sang kakak. “Yang bekerjasama dengan kita beberapa tahun yang lalu itu?” Sambil mengingat-ingat kembali kliennya yang bernama Aron.Grey mengangguk, sebenarnya Aron tak hanya klien perusahaan nya tapi Aron juga teman kuliahnya dulu waktu dia berada di luar negeri. Tidak dekat tapi mereka setiap bertemu pasti saling menyapa.“Ada apa memangnya dengan dia?” Tanya Arya kemudian. “Katanya dia akan datang ke tanah air. Bagaimana kalau kita mengundangnya ke acara pesta lajang kita.” Kata Grey menatap sang Kakak. Arya setuju setuju saja, semakin banyak yang datang semakin meriah pesta mereka. “Kamu atur saja Grey gimana baiknya.” Ujar Arya. Pagi itu Aron tiba di tanah air, setelah istirahat sebentar dia langsung pergi ke perusahaan Aiden untuk bertemu dengan Grey. “Hai Grey.” Sapanya saat dia berada di depan ruangan Grey. Grey menghentikan aktivitasnya, dia langsung bangkit dari kursi kebesara
Mendapati pertanyaan Melati Arya pun gugup dia tidak mungkin mengatakan kalau dia sedang cemburu dan ingin tahu apa yang dilakukan calon istrinya bersama sahabatnya. “Klienku menyukai makanan-makanan khas tanah air jadi aku mengajaknya ke sana,” Jawab Arya berbohong. “Oh begitu.” Sahut Melati. Untunglah melatih percaya dengan ucapannya sehingga Arya tidak perlu repot-repot mencari alasan yang pas. “Oh ya Sayang kosongkan jadwal hari ini karena nanti kita akan pulang cepat.” Bisik Arya “Kita mau kemana Mas?” Tanya Melati. Rencananya Arya akan mengajak Melati memesan gaun pengantin. Dia juga akan menemui wedding planner untuk menentukan konsep pernikahan mereka. Sesuai nama calon istrinya, maka Arya akan menggunakan konsep putih-putih seperti bunga Melati. . #####Di Bandara Internasional seorang wanita paruh baya cantik menenteng koper nya. Setelah sekian tahun tidak menginjakkan kaki ke tanah air akhirnya dia pulang juga. “Gea…” Gina melambaikan tangan saat sang adik keluar
“Arthur selidiki pekerjaan Gina, dan sumber penghasilannya.” Titan Aiden. Dada pria itu terus bergejolak melihat Gina hidup bahagia. Beberapa saat kemudian, Arthur memberikan berkas tentang Gina, wanita itu masih menjadi Dokter Freelance, tapi bukan Dokter pada umumnya melainkan Dokter pasar gelap. Dia ditugaskan mengoperasi orang-orang yang organnya akan dijual. Gina menghindari kerja di rumah sakit karena takut bertemu Aiden. Lagipula pendapatan menjadi Dokter pasar gelap jauh lebih banyak, Itulah sebabnya dia bisa hidup mewah meski tanpa sandaran. Membaca berkas itu Aiden tersenyum licik, entah apa yang dipikirkan pria itu. “Awasi gerak-geriknya, dan terus laporkan padaku.” Titah Aiden. “Beberapa waktu ini dia tidak mendapatkan job jadi dia lebih sering di rumah Tuan.” Kata Arthur. Aiden mengkode Arthur untuk pergi karena dia masih harus memeriksa berkasnya. #####Siang itu Agam menghubungi Melati, pria itu ingin berbicara dengan sahabatnya. “Mel makan siang bersama ya.”
Sebelum pergi Aiden menatap tajam Gina dia merasa kurang puas tapi ada hal penting yang harus dia lakukan daripada melampiaskan amarah pada wanita itu. Di sebuah rumah yang tidak terlalu besar mereka semua berhenti, ya itu adalah rumah Aiden yang lama tidak pernah dia kunjungi. Di depan rumah tampak seorang pria dan seorang wanita berdiri, mereka sepertinya sengaja menunggu kedatangan Aiden. “Silakan masuk Tuan.” Kata pria itu dengan ramah. Setelah semuanya masuk Aiden memberitahu Melati kalau dia bisa menempati rumah ini dengan ibunya. “Meski tidak besar tapi bisa menjadi tempat tinggal sementara.” ujar Aiden. Ibu Melati menunduk dia nampak tak enak dengan calon desanya karena belum belum sudah merepotkan seperti ini. “Maafkan kami,” cicitnya pelan. Ibu Melati tak bisa menolak karena memang dia tidak punya tempat tinggal lain. “Tidak perlu sungkan, anak-anak kita akan segera menikah.” Sahut Aira. Aira dan Alea turut menghibur Ibu melati. Meskipun mereka tak saling kenal tap
Tak hanya Gina Adrian dan Aiden pun sama, mereka berdua melotot saling pandang melihat majikan Melati yang tak lain adalah Gina. “Adrian sepertinya takdir kita dengan belum selesai sebelum kita balas dendam.” Kata Aiden. “Benar kakak ipar dulu dia kabur dari kita tapi siapa sangka kini malah bertemu di sini.” Sahut Adrian. Aiden dan Adrian sempat melupakan perbuatan Gina tapi kini mereka bertemu dalam keadaan seperti ini. Alea dan Aira juga turut terkejut dia tidak menyangka kalau majikan Melati adalah wanita yang telah berbuat jahat pada mereka di masa lalu. “Pa majikan Melati tidak mengizinkan kita untuk berkunjung, semua sudah Melati siapkan tapi malah dihancurkan olehnya!” Arya menunjuk Gina.“Bagaimana ini apa kita bawa saja Melati dan ibunya pergi dari sini.” Sambung Arya.Gina benar-benar tak menduga kalau Arya adalah anak pria yang telah dia puaskan di masa lalu. “Wanita itu dimanapun tempatnya selalu saja bikin masalah,” Ujar Aiden sambil menatap Gina tajam.“Sudah bau
Senyuman licik terukir di bibir Gina entah apa rencananya sehingga wanita itu tersenyum senang. “Kalian pikir aku apa! Bisa-bisanya menggelar acara lamaran di rumahku!” Gumamnya. Setelah mendapatkan lampu hijau dari si pemilik rumah Melati segera memberitahu Arya sehingga bisa dijadwalkan kapan mereka datang berkunjung. “Mungkin lusa Sayang kami akan berkunjung sekalian menunggu Azalea sembuh.” Ujar Arya. “Nona Azalea itu adik kamu ya Mas?” tanya Melati sembari menatap Arya. “Iya adik sepupu aku, calon istri Grey dia juga klien kita.” Jawab Arya. Melati merasa kecil dalam keluarga Arya, semua anggota keluarga adalah orang besar, sementara dia hanyalah anak pembantu.“Aku jadi insecure mas masuk ke keluarga kamu.” Cicit Melati sambil menunduk. Arya mengelola nafas baginya tidak ada perbedaan antara orang kaya dan miskin. Ketulusan Melati sudah cukup baginya. “Kenapa harus insecure? Kamu juga seorang wanita yang hebat yang bisa membuat desain luar biasa hanya saja saat ini Tuhan