“Kepala aku sakit,” keluh Senja, sengaja untuk tidak memperpanjang pembicaraan.“Ya sudah, kamu istirahat ya. Maaf harusnya aku nggak ajak kamu ngobrol dulu.”Senja tidak mau semuanya semakin rumit. Kehadirannya bisa membuat sebuah keluarga hancur, jadi Senja memilih untuk bungkam. Biar ia simpan sendiri kejadian yang hampir merenggut kehormatannya. Ia bersyukur Danes tidak sampai menidurinya. Kalau itu terjadi, Senja tidak akan bisa memaafkan lelaki itu.Senja bahkan tidak tahu kalau Danes seperti itu orangnya.Ibu muda itu berbaring namun matanya tidak terpejam, menatap langit-langit kamar rawatnya dengan sorot tak terbaca. Tidak berniat kembali memulai obrolan meski dengan topik yang beda.“Biru di jalan kesini,” ucap Alaska setelah melihat ponselnya.“Ya.” Senja hanya menjawab singkat, ia akan tenang kalau sudah bersama dengan anaknya.Ancaman yang dirasakan saat ini ada dari dua sisi, Danes dan Mona. Tidak masalah kalau ia yang jadi sasaran tapi kalau Biru, Senja tidak akan tingg
Terakhir Diperbarui : 2025-05-01 Baca selengkapnya