Senja kembali keluar dari kamar mandi dengan wajah pucat. Alaska segera menghampiri, tapi istrinya mengangkat tangan, menolak didekati.“Sayang, kamu kenapa?” tanya Alaska khawatir.“Cuma mual biasa, Mas. Mungkin masuk angin,” jawab Senja sambil memaksakan senyum. Ia tahu betul apa yang sebenarnya ia rasakan, tapi ia terlalu takut untuk menghadapinya.“Mas ambil minyak kayu putih, ya?”“Nggak usah, Mas. Aku mau istirahat aja.”Alaska memandang Senja dengan ragu, namun akhirnya mengangguk. “Ya sudah, tapi kalau nanti nggak enak badan lagi, bilang Mas, ya.”Senja hanya mengangguk pelan sebelum berbaring di ranjang. Namun, pikirannya terus bergolak. Sudah beberapa minggu ia merasa tubuhnya berbeda—mudah lelah, mual di pagi hari, dan indra penciumannya menjadi sangat sensitif. Ia tahu semua gejala ini mengarah pada satu hal. Tapi bagaimana jika anak yang dikandungnya nanti memiliki kelainan jantung seperti Biru?Ketakutan itu terus menghantui Senja hingga ia memutuskan untuk tidak melakuk
Last Updated : 2025-06-23 Read more