Ryota menyipitkan mata, menatap Anya yang duduk di seberangnya. Dengan satu isyarat tangan, ia memanggil pelayan yang berdiri di sudut ruangan. “Bawa satu mangkuk sup lagi,” ucapnya datar.Pelayan itu menunduk singkat, lalu segera undur diri tanpa bertanya.Elara menoleh, suaranya pelan. “Apa ada yang salah?”Anya diam. Tapi pipinya mengembung, matanya melirik kesal ke arah papanya. Ia tahu—dirinya ketahuan.“Mami, Anya sudah selesai makan. Mau baca buku,” rengeknya cepat, mencoba mengalihkan perhatian.Elara spontan berdiri, menghampiri gadis kecil itu.Namun suara Ryota kembali terdengar, dingin. “Aku memintamu menjadi ibunya, bukan pelayannya, Elara.”Langkah Elara terhenti seketika. Ia bingung—antara memperhatikan Anya, atau menanggapi suaminya yang tampaknya sedang marah. Ryota bangkit dari kursinya dan melangkah mendekat.Anya buru-buru bersembunyi di balik tubuh Elara.“Mami…” gumamnya lirih, memeluk pinggang Elara erat-erat.Elara menunduk, membelai kepala Anya. “Katakan… a
Huling Na-update : 2025-07-11 Magbasa pa