Sambil terus melumat bibir istrinya, Ryota melangkah menuju kamar. Begitu sampai di tepi ranjang, ia duduk, membiarkan Elara tetap di pangkuannya. Napas mereka berat, saling beradu.Elara menatapnya dari jarak sedekat itu, bibir sedikit bengkak, masih dengan sorot kesal.Tiba-tiba, Ryota membaringkan Elara di ranjang, jemarinya cekatan melepaskan pakaian istrinya itu satu per satu, seolah mencari sesuatu di tubuh istrinya itu. Tatapannya menyapu setiap inci kulitnya, namun tidak menemukan apapun."Untuk apa kau membeli Zanfel?" tanyanya, matanya menyipit penuh selidik. Laporan mengenai pembelian Elara membuatnya penasaran. "Kalau kulitmu iritasi, kau bisa bilang pada Rowena."Karena atmosfer yang semula panas tiba-tiba berubah menjadi dingin, Elara segera menarik selimut, membungkus tubuhnya.“Mengapa Rowena yang harus mengurus semuanya untukku?”Pertanyaan yang selama ini ada di pikirannya akhirnya terucap juga."Lalu, kau ingin aku mengurusmu?" Ryota menatapnya datar. "Aku sudah bil
Terakhir Diperbarui : 2025-08-10 Baca selengkapnya