Semua Bab DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN : Bab 31 - Bab 40

69 Bab

BAB. 31 Sidang Skripsi Leticia

Perjalanan ke kampus,Pagi itu, langit cerah dan sinar matahari menerobos lembut melalui pepohonan di pinggir jalan. Fritz dan Leticia baru saja menempuh perjalanan panjang menuju kampus Leticia. Di dalam mobil, suasana hening, hanya suara mesin yang bergaung lembut di antara perasaan gugup yang Leticia rasakan. Fritz sesekali melirik ke adiknya, yang terlihat gelisah sambil memegang erat skripsi di pangkuannya.“Kamu baik-baik saja, kan?” Fritz memecah keheningan sambil tersenyum.Leticia mendesah pelan, menatap keluar jendela. “Aku cuma sedikit tegang, Kak. Ini sidang skripsiku. Aku nggak mau mengecewakan semua orang.”Fritz tersenyum lebih lebar, mencoba menenangkan adiknya. “Denger ya, Ticia. Kamu sudah kerja keras untuk mempersiapkan semuanya. Kakak yakin, Kamu sudah sangat siap. Ini cuma soal menunjukkan apa yang sudah kamu pelajari. Dosen-dosen itu juga manusia, kok. Jadi kamu tidak perlu takut.”Leticia tertawa kecil, meskipun kegugupan masih terlihat jelas di wajahnya. “He
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-21
Baca selengkapnya

BAB. 32 Kejutan Dari Isaac

Leticia keluar dari gedung tempat sidang skripsinya baru saja selesai. Dia merasa lega karena berhasil mendapatkan nilai yang memuaskan namun juga sedikit lelah setelah melalui hari yang menegangkan. Dengan langkah pelan, gadis cantik itu menuruni tangga sambil memegang map hasil sidang. Hatinya berbunga-bunga, karena akhirnya salah satu babak penting dalam hidupnya telah terlewati. Ketika Leticia sudah hampir sampai di pelataran parkir, sebuah suara yang tidak asing terdengar dari arah depan.“Surprise!”Leticia tiba-tiba tersentak. Di hadapannya, berdiri Isaac, sang pacar, dengan senyum lebar menghiasi wajahnya. Isaac mengenakan setelan tuksedo abu-abu, tampak elegan seperti biasanya. Matanya berbinar penuh kasih, dan tangan kanannya memegang seikat mawar putih sementara tangan kirinya memegang sebuah kotak berbentuk hati yang Leticia segera dikenali olehnya sebagai coklat kesukaannya."Selamat atas berhasilnya sidang skripsimu, Leticia Sayangku!" Isaac berkata sambil melangkah le
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-21
Baca selengkapnya

BAB. 33 Persiapan Kiran

Pagi telah tiba, matahari bersinar cerah di atas langit di sebuah perumahan mewah di kawasan Jakarta Selatan. Di antara deretan rumah-rumah megah dengan taman-taman rapi dan pepohonan rindang, salah satu rumah tampak lebih sibuk dari biasanya. Rumah keluarga Tuan King, dengan arsitektur modern dan halaman luas, penuh dengan aktivitas di dalamnya. Hari ini adalah hari besar bagi Kiran, anak perempuan dari Tuan King dan Nyonya Hanny, yang akan menjalani sidang skripsi di salah satu kampus ternama di Jakarta.Di dalam kamar Kiran yang elegan dengan nuansa pastel, sang mahasiswi tingkat akhir tersebut terlihat sibuk bersiap-siap. Wajahnya memancarkan tekad dan sedikit kegugupan. Hari ini adalah puncak dari perjalanan akademiknya di kampus bergengsi itu. Hari ini dia akan menjalani sidang skripsi yang akan menentukan kelulusannya. Kiran sangat cantik dengan mengenakan kemeja putih rapi yang dipadukan dengan rok hitam, sesuai dengan aturan formal kampus. Rambutnya yang panjang hitam ditat
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-21
Baca selengkapnya

BAB.. 34 Sidang Skripsi Berjalan Dengan Baik

Suasana pagi ini, di Kota Jakarta terasa lebih bersahabat dari biasanya. Udara masih sejuk, dan jalanan yang biasanya penuh sesak oleh kemacetan terlihat lengang. Mobil sedan hitam yang dikendarai oleh Pak Budi melaju dengan tenang menuju ke kampus Kiran. Kiran yang duduk di kursi belakang, sesekali memandang keluar jendela mobil sambil juga mengecek kembali materi skripsinya. Pagi ini adalah hari yang sangat penting baginya. Dia akan menjalani sidang skripsi, puncak dari segala usahanya selama bertahun-tahun menempuh kuliah di sebuah salah satu universitas ternama di Jakarta.Pak Budi, sopir setia keluarganya, melihat Kiran dari kaca spion mobil. Pria tua itu pun berkata,“Nona Kiran, kita hampir sampai. Semoga sidangnya berjalan lancar ya, Nona,” ucapnya penuh harap.Kiran tersenyum tipis, meskipun terlihat sedikit gugup. “Terima kasih, Pak Budi. Untung saja hari ini jalanan lancar dan nggak macet, jadi aku nggak terlambat.”“Iya, Non. Sepertinya semesta berpihak pada Nona, hari i
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-21
Baca selengkapnya

BAB. 35 Kiran Berhasil

Beberapa saat yang lalu,Kiran melangkah keluar dari ruang sidang dengan senyum lebar di wajahnya. Hatinya meluap dengan rasa bangga setelah mendengar keputusan dosen penguji yang memberinya nilai A+ atas skripsi yang telah dia kerjakan dengan sungguh-sungguh selama berbulan-bulan. Di depan ruang sidang tersebut, Fritz, kekasihnya, telah menunggu dengan cemas, dan saat melihat Kiran mendekat, senyum Fritz tiba-tiba melebar."Bagaimana hasilnya, Sayang?" tanya Fritz, matanya berkilat penuh harapan.Kiran tersenyum lebar sambil mengangkat jempolnya."Aku dapat nilai A+!" seru Kiran dengan wajah penuh kebahagiaan.Tanpa berpikir panjang, Fritz segera memeluk Kiran erat-erat. Sembari berkata, "Aku tahu kamu pasti bisa, Sayang!" ucapnya dengan bangga. "Selamat, Sayang. Kamu benar-benar luar biasa!" ujar Fritz lagi.Kiran tersenyum malu-malu di bahu kekasihnya. "Terima kasih, Fritz. Ini semua juga karena dukungan darimu."Setelah beberapa saat, Fritz melepaskan pelukannya dan menatap Kira
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-21
Baca selengkapnya

BAB. 36 Ke Rumah Evanora

Pada suatu pagi,Langit Jakarta masih gelap ketika alarm berbunyi nyaring di kamar Jacob. Pemuda tampan dan sangat berenergik itu, merupakan seorang CEO muda dari salah satu perusahaan ternama di ibu kota. Pagi ini Jacob terbangun dengan tergesa-gesa. Matanya masih sedikit mengantuk, tapi begitu melirik jam dinding yang menunjukkan pukul lima pagi tepat, dia pun teringat akan rencananya pagi ini. “Untung saja aku nyalain alarm tadi malam. Jika tidak, bisa saja aku bangun telat!” ujar Jacob pada dirinya sendiri.Dengan cepat, Jacob pun bangkit dari tempat tidur dan mulai berjalan ke kamar mandi pribadinya. Hari ini bukan hari biasa baginya tapi hari yang sangat istimewa. Karena Jacob akan menjemput kekasihnya, Evanora, untuk mendampinginya di hari sidang skripsi yang sangat penting bagi gadis itu.Setelah selesai mandi, Jacob melangkah menuju ruang wardrobe yang terhubung langsung dengan kamarnya. Dia berdiri di depan deretan pakaian berkelasnya, memikirkan setelan yang paling cocok y
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-22
Baca selengkapnya

BAB. 37 Sidang Skripsi Eva

Setelah berpamitan dengan kedua orang tua Eva, Jacob dan sang kekasih akhirnya berangkat menuju kampus. Mereka berdua tampak sangat berseri-seri, seolah dunia hanya milik keduanya. Terutama Jacob, yang merasa sangat lega dan bahagia setelah Tuan Tiano, ayah Eva, menyambut niat baiknya dengan tangan terbuka. Pria tampan itu sama sekali tidak mengetahui apa yang telah dilalui oleh Tuan Tiano sehingga menyetujui Jacob berdekatan dengan Eva.Saat ini Jacob tersenyum senang sambil sesekali menatap Eva di sampingnya, merasa sangat beruntung memiliki sang gadis dalam hidupnya.Di dalam mobil, suasana ceria melingkupi mereka. Jacob menyalakan musik, dan sebuah lagu pop riang mulai mengalun. Eva ikut bersenandung, dan Jacob segera menyusul, menikmati kebersamaan ini. Lagu demi lagu mereka nyanyikan bersama, mengisi perjalanan keduanya dengan tawa dan keceriaan."Aku tidak menyangka Uncle Tiano akhirnya tidak lagi marah kepadaku," ucap Jacob tiba-tiba, matanya masih menatap ke jalan sambil t
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-22
Baca selengkapnya

BAB. 38 Merayakan Bersama

Beberapa saat yang lalu, Setelah berhasil meraih nilai A+ pada sidang skripsinya, Eva berjalan keluar dari ruang sidang dengan perasaan lega dan penuh kebahagiaan. Di luar, Jacob sudah menunggunya dengan senyum lebar yang menenangkan. Jacob segera menghampiri dan meraih tangannya. "Selamat, Eva! Aku sangat bangga padamu," ujarnya sambil memeluk Eva dengan penuh kasih. Eva tersenyum, merasa hangat di pelukan Jacob. "Terima kasih, Jacob. Aku benar-benar tak bisa melewati semua ini tanpa dukunganmu." Jacob melepaskan pelukannya, menatapnya dengan tatapan penuh cinta. "Sebagai perayaan, bagaimana kalau kita makan siang bersama? Aku tahu tempat yang sempurna." "Di mana?" tanya Eva, matanya berbinar-binar. Jacob tersenyum misterius. "Di restoran Spanyol favoritku, Plan B. Restoran itu punya hidangan otentik dan jus buah segar yang pasti kamu suka." Eva mengangguk setuju, dan mereka pun berangkat menuju Plan B, yang terletak di salah satu kawasan ramai di Kota Jakarta. Sesampai
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-22
Baca selengkapnya

BAB. 39 Persiapan Sidang Skripsi Josie

Pagi yang sungguh cerah,Di sebuah rumah mewah di perumahan Pondok Indah, Jakarta Selatan, pagi itu suasana terasa hangat namun tegang. Josie, seorang gadis muda dengan rambut hitam yang disisir rapi, tengah duduk di sofa ruang keluarga. Gadis cantik itu terlihat sedang komat-kamit, menghafal beberapa poin penting dari skripsinya dengan konsentrasi penuh. Hari ini adalah hari besar bagi Josie, hari di mana sidang skripsi yang telah dipersiapkan olehnya selama ini dengan penuh dedikasi, akan segera digelar di kampusnya.Di sampingnya, duduk sang ayah, Tuan Edward, yang setia menemani putrinya dengan wajah penuh kasih sayang dan kebanggaan. Walaupun ayahnya tidak mengucapkan banyak kata, akan tetapi kehadirannya cukup memberikan dukungan moral yang luar biasa bagi Josie. Di dapur yang menyatu dengan ruang keluarga, sang ibu, Nyonya Agnes, sibuk menyiapkan segelas susu hangat untuk putri bungsunya.“Josie, sini Sayang, minum susu dulu,” panggil Nyonya Agnes dengan lembut, sambil berjala
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-23
Baca selengkapnya

BAB. 40 Kedatangan Harvey

Di sebuah rumah mewah di kawasan Alam Sutera, Harvey berdiri di depan lemari besar di kamarnya, sibuk memilih setelan jas yang akan dipakai olehnya hari ini. Sesekali, dia merapikan dasinya, memastikan semuanya tampak sempurna. Hari ini, sang pria tampan akan menjemput kekasihnya, Josie, yang akan menghadapi sidang skripsi. Harvey ingin tampil sebaik mungkin sebagai bentuk dukungannya kepada sang pacar.“Harvey, apakah kamu sudah siap?” Suara lembut ibunya, Nyonya Arlyn, terdengar dari balik pintu kamar. Sang ibu lalu masuk dan tersenyum melihat putranya yang tampak begitu serius di depan cermin.Harvey tersenyum kecil, “Iya, Mami. Aku lagi pilih-pilih jas yang cocok. Aku mau memberi semangat buat Josie hari ini,” sahut sang anak.Nyonya Arlyn menepuk bahu putranya dengan bangga, “Mami yakin Josie pasti akan senang kamu datang. Semangat, ya, Nak. Tunjukkan padanya kalau kamu selalu ada untuk mendukungnya.”Harvey mengangguk mantap, “Terima kasih, Mami.”Setelah berpamitan kepada i
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-23
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status