Lahat ng Kabanata ng DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN : Kabanata 21 - Kabanata 30

69 Kabanata

BAB. 21 Nekad Menemui Gadis Kesayangan

Kembali kepada keempat CEO muda,Langit Jakarta tampak cerah ketika empat pria muda melangkah keluar dari mobil-mobil mewah mereka, siap untuk menjalani misi yang tak terduga hari ini. Isaac, Fritz, Harvey, dan Jacob, keempat CEO muda yang menguasai dunia bisnis di Kota Jakarta terlihat sedang berkumpul di depan sebuah toko bunga yang terkenal di salah satu sudut jalan di kawasan Jakarta Selatan. Di tangan mereka masing-masing, sudah tergenggam buket bunga yang siap diberikan kepada gadis-gadis yang telah mencuri hati mereka.Isaac, si perfeksionis yang selalu tenang, memilih seikat mawar putih. Dan berencana akan memberikan kepada Leticia, gadis yang selalu membuat hatinya berdebar. Bunga mawar putih tersebut sebagai simbol ketulusan dan kemurnian cintanya kepada Leticia. Mawar putih itu adalah caranya untuk menunjukkan bahwa perasaannya benar-benar tulus kepada sang gadis.Di sisi lain, Fritz, pria yang dikenal dengan kelembutan dan pesonanya, mengambil buket mawar berwarna pink. Bu
last updateHuling Na-update : 2025-04-16
Magbasa pa

BAB. 22 Aku Menunggu Jawaban Ya Darimu, Sayang!

Keseruan Isaac dan Leticia,Setelah menghabiskan waktu untuk berbincang-bincang sebentar di kafetaria kampus, Isaac menatap Leticia dengan raut wajah penuh harapan. Mata mereka bertemu dalam sejenak keheningan, sebelum akhirnya Isaac, dengan penuh keberanian, mengajak Leticia untuk jalan-jalan ke Pantjoran Pecinan, PIK."Leticia, bagaimana kalau kita jalan-jalan sore ini? Aku ingin menghabiskan waktu bersamamu di Pantjoran," ucap Isaac tiba-tiba, dengan senyum kecil di wajahnya.Leticia terkejut, tapi bibirnya membentuk senyum tipis. "Sekarang? Kamu serius, Isaac?" tanyanya sambil tertawa kecil, menutupi sedikit kegugupannya.Isaac mengangguk dengan mantap. "Ya, Sayangku Leticia, sekarang dong. Aku nggak mau menunggu lebih lama lagi. Ayo kita pergi," ucapnya lalu meraih tangan gadis itu dengan setengah memaksa.Leticia merasa jantungnya mulai berdebar-debar kencang saat ini, tapi akhirnya dia setuju juga. Gadis itu ingat janjinya kepada sang ayah, untuk tidak boleh sembarangan diajak
last updateHuling Na-update : 2025-04-17
Magbasa pa

BAB. 23 Kejutan Untuk Kiran

Fritz dan Kiran duduk di salah satu sudut kafetaria kampus, mengobrol ringan setelah seharian disibukkan dengan kegiatan masing-masing. Kiran, gadis yang dikenal ramah dan cerdas, selalu berhasil menarik perhatian Fritz. Namun, sore itu terasa berbeda. Ada sesuatu yang ingin Fritz katakan, namun dia memilih untuk menundanya. Setelah beberapa menit berbincang, Fritz tiba-tiba tersenyum lebar."Kiran, hari ini sudah lama sekali kita berada di area kampus. Bagaimana kalau kita pergi sebentar ke suatu tempat yang spesial?" Fritz berkata dengan nada santai, namun pandangannya terlihat serius.Kiran mengerutkan keningnya. "Kita mau ke mana, Fritz? Maksudmu sekarang?"Fritz mengangguk. "Iya Kiran, sekarang. Aku mau ajak kamu ke The Awan Lounge. Tempat yang sangat indah, pemandangannya sungguh spektakuler, dan makanannya juga enak."Kiran terdiam sejenak. Nama tempat itu terdengar familiar, namun dia belum pernah berkunjung ke sana. "The Awan Lounge? Bukannya itu rooftop yang terkenal di
last updateHuling Na-update : 2025-04-17
Magbasa pa

BAB. 24 Keseruan Harvey dan Josie

Hari hampir sore, suasana di kafetaria kampus tidak terlalu ramai. Harvey, seorang CEO muda yang sangat disegani di kalangan mahasiswa dan dosen, duduk berhadapan dengan Josie, gadis yang diam-diam sudah lama dikagumi olehnya. Senyum lembut terukir di wajah Josie, dan Harvey merasa jantungnya berdegup kencang setiap kali gadis itu menatapnya.“Kamu ada rencana setelah pulang kampus hari ini Josie?” tanya Harvey sambil menyesap kopi hitamnya. Mata tajamnya tak lepas dari gadis itu.Josie tersenyum. “Tidak ada, Kak. Paling aku langsung pulang ke rumah. Kenapa, Kak?”Harvey menatap Josie sejenak, tampak seperti sedang memikirkan sesuatu yang serius. “Aku ada sesuatu yang spesial buat kamu. Bagaimana kalau kita pergi ke Sentul sekarang?”Josie mengerutkan kening, bingung. “Sentul? Ada apa di sana? Oh iya! Aku hampir saja lupa! Kakak mulai mengajariku balap mobil, ya?” tebak sang gadis.“Ha-ha-ha! Aku nggak bisa kasih tahu sekarang. Tapi aku janji, kamu nggak akan nyesel,” jawab Harvey
last updateHuling Na-update : 2025-04-19
Magbasa pa

BAB 25 Kumandang Cinta Jacob dan Eva

Kafetaria kampus mulai lengang. Pasangan-pasangan yang tadi sempat duduk di sana sudah pergi sejak beberapa saat lalu. Kini hanya tinggal ada Jacob, CEO muda yang berwibawa, dan Eva, gadis ceria yang sudah lama menjadi sahabat baiknya. Hari hampir sore, matahari perlahan mulai terbenam, menciptakan suasana hening yang menggantung di antara keduanya. Jacob pun menatap keluar jendela kafetaria, seolah-olah memikirkan sesuatu yang penting. Sedangkan Eva duduk di depannya, merasa sedikit canggung karena suasana yang kini hanya tinggal mereka berdua. “Eva, aku punya rencana setelah ini. Aku harap kamu mau ikut denganku,” ucap Jacob tiba-tiba, memecah keheningan. Eva menatapnya dengan penasaran. “Rencana apa itu, Jacob?” Jacob tersenyum tipis. “Aku ingin mengajakmu ke tempat yang spesial. Bagaimana kalau kita pergi ke The Neighbourhood? Tempat itu adalah sebuah restoran yang berada di kawasan Jakarta Selatan yang memiliki private room.” Eva mengerutkan dahi, terkejut mendengar nama
last updateHuling Na-update : 2025-04-19
Magbasa pa

BAB. 26 Makan Siang Bersama

.Keesokan harinya, di tengah gedung-gedung pencakar langit di pusat kota Jakarta, empat CEO muda yang merajai dunia bisnis di Kota Jakarta tampak sedang bersemangat menjalani hari mereka di kantor masing-masing. Isaac, Fritz, Harvey, dan Jacob, meski berasal dari perusahaan yang berbeda, dikenal sebagai sahabat dekat. Mereka sering bersaing sehat di dunia bisnis, namun selalu mendukung satu sama lain dalam kehidupan pribadi.Pagi itu, Isaac duduk di kantor pribadinya dengan senyum lebar yang tak bisa disembunyikan oleh. Kepalanya masih dipenuhi bayangan tentang Leticia, gadis yang selama ini dirinya incar, yang kini telah resmi menjadi kekasihnya. Tak jauh berbeda, dengan Fritz yang sedang sibuk dengan laptopnya di kantor pusat perusahaan teknologi yang dipimpin olehnya, namun sesekali pikirannya melayang kepada Kiran, gadis yang selalu membuat hatinya berdebar kencang, yang telah sah menjadi pacarnya.Sementara Harvey, dengan segudang jadwal rapat, tak henti-hentinya memikirkan Jos
last updateHuling Na-update : 2025-04-19
Magbasa pa

BAB. 27 Menyimpan Rahasia Kecil

Cerahnya pagi,Pagi itu di sebuah kampus ternama di Kota Jakarta, suasana kafetaria kampus terlihat cukup tenang. Di salah satu sudut ruangan kafetaria, terdapat empat gadis cantik yang sedang nongkrong santai sambil menunggu dosen pembimbing untuk mengkonsultasikan skripsi mereka. Para gadis itu antara lain Leticia, Kiran, Evanora, dan Josie. Keempatnya sedang duduk berderet di depan laptop mereka masing-masing. Mata mereka sangat serius tertuju pada layar laptop, jemari keempatnya terlihat sibuk menari-nari di atas keyboard, yang menandakan jika mereka sedang fokus merevisi skripsi yang sebentar lagi akan diajukan kepada dosen. Namun, ada yang berbeda dari wajah-wajah mereka hari itu. Di balik keseriusan para gadis, keempatnya tampak berseri-seri, senyum-senyum kecil sesekali muncul di bibir mereka.Leticia menatap layar laptopnya, akan tetapi pikirannya melayang pada kejadian kemarin sore. Setelah sekian lama menyukai Isaac, CEO muda yang selalu dia kagumi, akhirnya mereka pun re
last updateHuling Na-update : 2025-04-19
Magbasa pa

BAB. 28 Acara Kumpul Bersama Yang Berubah Tegang

Satu bulan telah berlalu sejak hubungan rahasia antara para CEO muda dan gadis-gadis yang tetap terjaga dengan rapi. Meskipun para pemuda sukses tersebut berusaha sebaik mungkin untuk menyembunyikan cinta mereka, malam ini segalanya terasa lebih sulit ketika para orang tua yang telah bersahabat lama mengadakan makan malam istimewa di rumah Keluarga Tuan Rahez, sebuah rumah megah dengan halaman yang luas dan ruang makan yang elegan. Makan malam ini dirancang oleh para ibu yang memiliki hubungan erat, antara lain Mama Zemi, Mommy Hera, Mami Arlyn, dan Mommy Agnes. Wanita sosialita itu turut mengundang para suami dan anak-anaknya untuk berkumpul dalam acara keluarga yang mereka anggap sebagai kesempatan untuk saling mendekatkan diri sebagai sahabat yang telah lama kenal dan berhubungan baik.Para ayah, antara lain, Papa Rahez, Daddy King, Papi Tiano, dan Daddy Edward, yang merupakan pengusaha sukses yang merajai bisnis di Kota Jakarta, mulai terlihat tegang saat menyadari bahwa putra-pu
last updateHuling Na-update : 2025-04-20
Magbasa pa

BAB. 29 Acara Terus Berlanjut

Acara terus berlanjut,Malam itu terasa semakin hangat di rumah besar milik Tuan Rahez. Setelah makan malam yang lezat, para ibu pun memutuskan untuk merancang acara santai di halaman belakang rumah. Mama Zemi, Mommy Hera, Mami Arlyn, dan Mommy Agnes tampak bersemangat mengatur kegiatan karaoke bersama. Misi para ibu masih tetap sama, yaitu ingin memanfaatkan suasana keakraban ini untuk mempererat hubungan spesial antara anak-anak mereka. Sementara itu, para ayah sibuk dengan keseruan mereka sendiri.Di pojok halaman yang diterangi lampu-lampu taman yang temaram, papan-papan catur sudah tertata rapi. Papa Rahez tampak serius memandang papan catur di depannya, berhadapan dengan Daddy King. Di sisi lain, Papi Tiano duduk berhadapan dengan Daddy Edward. Raut wajah mereka menunjukkan fokus yang mendalam, seolah-olah dunia di sekitar para ayah telah menghilang entah ke mana."Bro apa kamu yakin mau jalankan pion ke depan? Itu langkah yang berisiko, Bro Rahez," komentar Daddy King sambil me
last updateHuling Na-update : 2025-04-20
Magbasa pa

BAB. 30 Persiapan Leticia

Pagi yang cerah di sebuah rumah besar di kawasan Jakarta Selatan. Burung-burung berkicau riang, langit berwarna biru muda tanpa awan, dan angin berhembus lembut melalui jendela-jendela yang terbuka. Seolah-olah akan menyambut hari yang penuh warna dan kebahagiaan.Di salah satu kamar di lantai atas, seorang gadis cantik bernama, Leticia Topaz Hez. Yang akrab dipanggil Leticia, terlihat sedang duduk di meja belajarnya dengan wajah serius. Gadis berambut hitam lurus itu sepertinya sangat sibuk menghafal materi skripsinya. Bibirnya terlihat komat-kamit mengulang beberapa poin penting yang sudah dipersiapkan olehnya selama berbulan-bulan.“Bab tiga, penelitian kuantitatif, data diuji menggunakan ....” Leticia berbicara sendiri dengan pelan, sesekali matanya menatap lembaran-lembaran skripsi yang terbuka di hadapannya. Hari ini adalah hari yang sangat penting bagi gadis cantik itu. Sidang skripsi sebagai penentu kelulusannya untuk meraih gelar sarjana.Tiba-tiba, suara ketukan pelan terden
last updateHuling Na-update : 2025-04-21
Magbasa pa
PREV
1234567
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status