Ayana berdiri membeku di ambang tenda mewah, tatapannya terpaku pada siluet yang memudar di kejauhan. Dipa. Pria itu. Jika Dipa ada di sana, itu berarti Rajendra juga.Jantungnya berdebar kencang, perasaannya campur aduk antara kerinduan, ketakutan, dan secercah harapan yang baru saja menyala.Dia ingin sekali mengejar, memanggil nama Rajendra, berlari mendekapnya, atau setidaknya memastikan bahwa itu benar-benar dirinya. Namun, kakinya terpaku di tempat, seolah ada rantai tak terlihat yang mengikatnya.Ayana sadar akan bahaya yang bisa terjadi jika dia memaksa diri pergi kepada Rajendra di hadapan rombongan Raja Wicaksana. Sebuah skandal, atau bahkan hukuman mati, bisa menimpa mereka berdua. Sebagai permaisuri Raja Wicaksana, gerak-geriknya diawasi."Semoga saja Dipa melihatku," bisik Ayana dalam hati, matanya berkaca-kaca menatap punggung Dipa yang perlahan menghilang ditelan kegelapan malam."Semoga dia memberitahu tentang keberadaanku ini agar Pangeran Rajendra mau membawaku kemba
Terakhir Diperbarui : 2025-07-29 Baca selengkapnya