Fadil menarik napas dalam. Tatapannya tajam menembus kegelapan, mengarah ke penjara yang kini diliputi asap hitam pekat. Aura mencekam merayap semakin dekat, seolah menelan udara malam itu."Lily, masuk ke dalam sekarang!" serunya tegas tanpa menoleh."Aku ingin ikut!" protes Lily. Matanya menyala dengan semangat."Bukan waktunya membantah! Kita belum tahu musuh seperti apa yang kita hadapi!" bentak Fadil, suaranya keras dan penuh tekanan.Lily mengepalkan tinjunya dengan gemetar, tetapi ia tahu Fadil benar. Dengan enggan, ia berbalik dan berlari masuk kedalam meninggalkan Fadil yang kini sudah bergerak.Tanpa ragu, Fadil melompat ke atap terdekat, mengikuti arah keempat pilar kerajaan yang telah lebih dulu menuju penjara. Angin malam berhembus kencang, membawa bau darah dan kehancuran.Langkah Fadil ringan namun cepat. Ia melompati atap demi atap, semakin dekat ke pusat kekacauan.Akhirnya, ia tiba. Dari atas salah satu rumah dekat penjara, ia mengamati situasi dengan tajam.Keempat
Last Updated : 2025-05-02 Read more