Dunia ini ditentukan oleh kekuatan. Mereka yang kuat berkuasa, sementara yang lemah diinjak-injak. Fadil, seorang anak yatim piatu yang miskin, telah lama hidup dalam penderitaan. Tanpa kekuatan atau bakat, ia selalu diremehkan oleh semua orang. Namun, ketika hidupnya berada di ambang kehancuran, sebuah Sistem Leveling misterius tiba-tiba aktif dalam dirinya. Dengan kemampuan unik untuk naik level lebih cepat dari siapa pun, Fadil memulai perjalanan panjangnya. Akankah Fadil mampu mencapai puncak kekuatan? Ataukah dunia akan runtuh sebelum ia sempat membuktikan dirinya? "Ini adalah kisah seorang anak biasa yang menantang takdir dan menaklukkan dunia!"
View MoreMalam itu dingin dan kelam. Angin berembus kencang, menyapu reruntuhan rumah-rumah reyot di pinggiran kota Eldoria. Di antara kegelapan itu, seorang pemuda berusia tujuh belas tahun berjalan tertatih di jalan berbatu, tubuhnya penuh luka dan bajunya compang-camping. Nama pemuda itu adalah Fadil, seorang yatim piatu yang hidup dalam kerasnya dunia sejak kecil.
Fadil menggertakkan giginya menahan sakit. Hari itu, ia baru saja dihajar oleh sekelompok preman pasar karena dianggap mencuri sepotong roti. Padahal, roti itu diberikan oleh seorang pedagang tua yang kasihan padanya. Namun, hukum jalanan tidak mempedulikan kebenaran. Yang lemah hanya akan diinjak-injak. "Aku harus menjadi kuat…" gumamnya dengan suara serak. Tiba-tiba, rasa sakit yang luar biasa menyerang kepalanya. Seolah ada sesuatu yang terbakar di dalam otaknya. Pandangannya kabur, napasnya tersengal. Saat Fadil hendak jatuh ke tanah, sebuah suara dingin menggema di kepalanya. [Selamat datang, pengguna baru. Sistem Leveling telah diaktifkan.] Fadil tersentak. Matanya membelalak saat serangkaian jendela transparan muncul di hadapannya. Nama: Fadil Level: 1 Kekuatan: 3 Ketahanan: 2 Kelincahan: 4 Kecerdasan: 5 Skill: - Poin Skill: 0 Poin Status: 5 "Apa ini…?" gumamnya kaget. Sebelum ia bisa berpikir lebih jauh, suara itu kembali terdengar. [Quest Pertama: Bertahan Hidup] [Deskripsi: Bertahan selama satu malam tanpa kehilangan kesadaran.] [Hadiah: 10 EXP, 2 Poin Status] Fadil menatap layar di hadapannya dengan campuran rasa terkejut dan kagum. Ini adalah kesempatan yang selama ini ia cari. Sebuah jalan untuk menjadi kuat. Ia mengepalkan tangannya dan menatap langit malam yang penuh bintang. Hari itu, hidupnya berubah selamanya. Matahari perlahan muncul di ufuk timur, menyinari kota Eldoria yang masih setengah tertidur. Fadil terbangun dari tempat persembunyiannya di bawah jembatan batu tua, tubuhnya masih terasa nyeri akibat pukulan semalam. Namun, sesuatu dalam dirinya telah berubah. [Quest Pertama: Bertahan Hidup – SELESAI] [Hadiah: 10 EXP, 2 Poin Status] [Level Up! Level 1 → Level 2] Fadil merasakan energi hangat mengalir ke seluruh tubuhnya. Luka-lukanya tidak langsung sembuh, tetapi rasa sakitnya berkurang. Ia membuka layar statusnya dan melihat ada dua poin status yang bisa ia alokasikan. "Aku butuh lebih banyak kekuatan dan ketahanan," gumamnya. Ia segera mendistribusikan poinnya. Nama: Fadil Level: 2 Kekuatan: 4 Ketahanan: 3 Kelincahan: 4 Kecerdasan: 5 Skill: - Poin Skill: 0 Poin Status: 0 Merasa lebih baik, ia berdiri dan mengencangkan ikat pinggangnya yang sudah lusuh. Eldoria bukanlah tempat yang aman bagi mereka yang lemah, dan ia sadar bahwa untuk bertahan hidup, ia harus bertindak. Namun, belum sempat ia melangkah jauh, sebuah suara keras menggema di kepalanya. [Quest Baru: Ujian Seorang Petarung] [Deskripsi: Kalahkan satu monster kelas rendah di luar kota.] [Hadiah: 20 EXP, 5 Koin Tembaga, 1 Poin Skill] Fadil tertegun. Ini berarti ia harus bertarung. Sesuatu yang belum pernah ia lakukan sebelumnya. Namun, jika ini adalah langkah untuk menjadi kuat, maka ia harus melakukannya. Tanpa ragu, ia menuju gerbang kota. Perjalanan menuju luar kota Eldoria tidaklah mudah. Di sepanjang jalan, Fadil melihat para petualang berbaju besi dengan senjata tergantung di pinggang mereka. Beberapa dari mereka menertawakan penampilannya yang lusuh dan tidak memiliki senjata. Namun, Fadil tidak peduli. Baginya, ini adalah awal dari perjalanannya. Setelah berjalan beberapa jam, ia akhirnya tiba di padang rumput luas di luar kota. Di kejauhan, ia melihat seekor makhluk kecil berbulu dengan mata merah menyala. Seekor Rabid Fang, monster kelas rendah yang sering menjadi target latihan bagi petualang pemula. [Target Ditemukan: Rabid Fang] [Level: 2] [Status: Agresif] Fadil menelan ludah. Meski kecil, monster ini tetaplah berbahaya. Namun, ia tidak boleh mundur. Dengan hati-hati, ia mengambil sebongkah batu di tanah dan bersiap melemparkannya. Monster itu mendengus, lalu melompat ke arahnya dengan kecepatan tinggi. "Sial!" Fadil menghindar ke samping, nyaris terkena cakar tajamnya. Adrenalinnya mulai mengalir deras. Tanpa berpikir panjang, ia melempar batu itu dengan sekuat tenaga. Plak! Batu itu mengenai kepala Rabid Fang, membuatnya sedikit terhuyung. Melihat kesempatan itu, Fadil segera menendangnya dengan seluruh tenaga yang ia miliki. Rabid Fang mengeluarkan erangan kesakitan sebelum jatuh dan tidak bergerak lagi. [Quest Selesai: Ujian Seorang Petarung] [Hadiah: 20 EXP, 5 Koin Tembaga, 1 Poin Skill] [Level Up! Level 2 → Level 3] Fadil terengah-engah. Kemenangan pertamanya. Meskipun melawan monster lemah, perasaan ini memberinya harapan. Ia melihat ke langit dan tersenyum kecil. Ini baru permulaan. Perjalanan menuju kekuatan sejati baru saja dimulai. Fadil menatap tubuh monster yang baru saja ia kalahkan. Tangannya masih gemetar, napasnya tersengal, tetapi di dalam dadanya, ada perasaan yang sulit dijelaskan—campuran antara kepuasan dan ketakutan. Ia baru saja membunuh makhluk hidup untuk pertama kalinya. Namun, sebelum ia bisa benar-benar mencerna perasaannya, suara familiar kembali bergema di kepalanya. [Quest Tambahan: Ambil Bukti Pembunuhan] [Deskripsi: Ambil bagian dari tubuh monster sebagai bukti kemenanganmu.] [Hadiah: 5 EXP, 2 Koin Tembaga] Fadil mengerutkan kening. Ia tidak pernah berpikir harus mengambil sesuatu dari makhluk yang ia bunuh. Namun, jika ini adalah bagian dari sistem yang ia dapatkan, maka ia harus mengikuti aturannya. Dengan sedikit enggan, ia meraih belati kecil yang ia sembunyikan di balik ikat pinggangnya dan mulai memotong salah satu taring Rabid Fang. Darah hangat mengotori tangannya, namun ia menahan rasa jijiknya. Begitu ia berhasil mencabut taring itu, suara sistem kembali berbunyi. [Quest Selesai] [Hadiah Diterima: 5 EXP, 2 Koin Tembaga] Seketika, Fadil merasakan tubuhnya sedikit lebih ringan. Ia membuka layar statusnya. Nama: Fadil Level: 3 Kekuatan: 5 Ketahanan: 4 Kelincahan: 4 Kecerdasan: 5 Skill: - Poin Skill: 1 Poin Status: 2 Ia menggigit bibirnya. Poin status baru. Namun, ia tidak ingin mengalokasikannya sembarangan. Setelah pertarungan tadi, ia menyadari satu hal: kekuatan memang penting, tetapi tanpa strategi dan kemampuan bertahan, ia bisa mati dengan mudah. Akhirnya, ia menambahkan satu poin ke Ketahanan dan satu lagi ke Kelincahan. Nama: Fadil Level: 3 Kekuatan: 5 Ketahanan: 5 Kelincahan: 5 Kecerdasan: 5 Baru saja ia menutup layar statusnya, suara langkah kaki terdengar dari kejauhan. Fadil langsung waspada. Ia bersembunyi di balik semak-semak sambil mencengkeram belatinya. Dari kejauhan, ia melihat dua pria bersenjata. Salah satunya mengenakan baju kulit yang sudah usang, sementara yang lain membawa busur di punggungnya. Mata mereka tajam, seakan sedang mencari sesuatu. "Rabid Fang mati... Ada orang lain di sekitar sini," gumam pria berbaju kulit. "Apa mungkin petualang pemula?" tanya yang satu lagi. "Tidak tahu. Tapi kalau orang itu lemah, kita bisa manfaatkan dia. Kalau kuat, kita habisi." Jantung Fadil berdetak lebih cepat. Orang-orang ini bukan petualang biasa—mereka adalah bandit. Ia harus berpikir cepat. Opsi pertama: Kabur sekarang sebelum mereka menemukannya. Opsi kedua: Menunggu dan mengintai, mencari tahu lebih banyak tentang mereka. Opsi ketiga: Mencoba menyerang lebih dulu, meskipun risikonya tinggi. Fadil menarik napas dalam-dalam. Ia tahu, sejak memutuskan untuk menjadi kuat, ia tidak bisa lagi hanya mengandalkan keberuntungan. Hari ini, ia akan mengambil keputusan yang akan mengubah nasibnya selamanya.Fadil menarik napas dalam. Tatapannya tajam menembus kegelapan, mengarah ke penjara yang kini diliputi asap hitam pekat. Aura mencekam merayap semakin dekat, seolah menelan udara malam itu."Lily, masuk ke dalam sekarang!" serunya tegas tanpa menoleh."Aku ingin ikut!" protes Lily. Matanya menyala dengan semangat."Bukan waktunya membantah! Kita belum tahu musuh seperti apa yang kita hadapi!" bentak Fadil, suaranya keras dan penuh tekanan.Lily mengepalkan tinjunya dengan gemetar, tetapi ia tahu Fadil benar. Dengan enggan, ia berbalik dan berlari masuk kedalam meninggalkan Fadil yang kini sudah bergerak.Tanpa ragu, Fadil melompat ke atap terdekat, mengikuti arah keempat pilar kerajaan yang telah lebih dulu menuju penjara. Angin malam berhembus kencang, membawa bau darah dan kehancuran.Langkah Fadil ringan namun cepat. Ia melompati atap demi atap, semakin dekat ke pusat kekacauan.Akhirnya, ia tiba. Dari atas salah satu rumah dekat penjara, ia mengamati situasi dengan tajam.Keempat
Setelah mandi, Fadil mengenakan pakaian yang baru dibelinya di toko, sebuah setelan hitam dengan aksen perak yang membuatnya tampak lebih serius namun elegan. Di cermin, dia memeriksa penampilannya sekali lagi."Aku tidak terbiasa dengan pakaian mewah seperti ini, ini membuat ku sedikit gugup."Kata Fadil sambil melihat dirinya di cermin.Setelah memastikan dirinya siap, dia keluar dari kamarnya dan berjalan menuju ruang perjamuan istana.Di sepanjang jalan, suasana di dalam istana tampak lebih sibuk dari biasanya. Pelayan dan prajurit bergegas kesana kemari, mempersiapkan segala sesuatunya untuk perjamuan yang akan berlangsung malam ini. Fadil berjalan dengan tenang, sesekali berpapasan dengan beberapa penjaga yang memberi hormat padanya.Begitu tiba di ruang perjamuan, Fadil disambut oleh Raja Victor yang sudah menunggunya di meja utama. Raja itu mengenakan jubah megah dengan mahkota di kepalanya, memperlihatkan aura kebijaksanaan dan kewibawaan."Fadil, kamu akhirnya datang juga. Si
Sore hari dalam kamar di istana kerajaan Aurelia Fadil membuka sistemnya."Sistem analisis kerusakan pada tubuh!"[Ding..Menganalisis kerusakan pada tubuh!]Sistem sedang menganalisis kerusakan pada tubuh Fadil setelah pertarungannya melawan Roderic.[Ding!... Kerusakan di konfirmasi, Luka dalam mengalami kerusakan 60%, goresan pada bagian dada di konfirmasi, ingin menyembuhkan semua luka dengan menggunakan 5 gold?]Fadil berpikir sejenak. "Hmm... menyembuhkan semua luka dengan 5 gold? Sistem, berapa gold yang aku punya sekarang?"[Anda memiliki gold sebanyak 205.]"Baiklah pulihkan seluruh tubuh!"[Perintah di konfirmasi, Memulihkan tubuh dengan mengkonsumsi 5 gold.]Pada saat itu luka dalam dan goresan di dadanya pun pulih.[Pemulihan selesai.]"Sistem ini benar-benar ajaib, sistem buka status!"[Status Fadil]Nama: FadilLevel: 70Gelar: Abyss SovereignKekuatan: 950Kelincahan: 820Daya Tahan: 880Mana: 1000[Skill Dasar]1. Sword Mastery (Lv.5) → Kemampuan menguasai pedang dengan
Fadil melangkah maju dengan napas terengah-engah, merasakan sisa energi yang mengalir liar di tubuhnya. Roderic, meski masih berdiri tegap, jelas telah merasakan tekanan luar biasa dari pertarungan ini. Duel di atap istana ini semakin memanas, dan Fadil tahu bahwa kemenangan tidak bisa diraih hanya dengan mengandalkan kecepatan atau kekuatan belaka. "Kau hampir membuatku terpojok, anak muda," kata Roderic sambil menggerakkan bahunya, mengendurkan otot-ototnya yang mulai tegang. Fadil tersenyum tipis. "Hampir? Aku pikir kau sudah terpojok." Roderic hanya mengangkat alis sebelum meluncurkan serangan mendadak. Swift Strike! Fadil nyaris tidak sempat menghindar. Serangan itu begitu cepat hingga udara di sekitarnya bergetar. Dengan sigap, Fadil mengaktifkan Abyssal Phantom Step, menghilang dari pandangan sesaat sebelum pedang Roderic mencapai dirinya. Saat Fadil muncul kembali di sisi kanan lawannya, dia segera mengayunkan pedangnya dengan Shadow Slash (Lv.4). Namun kali ini, dia
Fadil menatap tajam ke arah Roderic, yang berdiri dengan percaya diri di atas genteng kota. Angin pagi bertiup kencang, membuat jubah mereka berkibar.[Ding! Quest Diperbarui!]Judul Quest: Duel di Atap!Target: Kalahkan Jenderal Roderic dalam pertarungan langsung!Hadiah: +700 EXP, "Shadow Cloak"Roderic menghunus pedangnya, bilah peraknya berkilat diterpa matahari. "Aku akui, kau cukup cepat, tapi menangkapku adalah hal yang berbeda!"Tanpa aba-aba, Roderic melesat ke depan dengan kecepatan luar biasa! Fadil mengangkat pedangnya untuk menangkis—Clang! Benturan keras menggema di udara!Fadil hampir terdorong ke belakang, tapi dia segera mengaktifkan [Wall Run], melompat ke dinding sebelahnya, lalu menyerang balik dari sisi yang tidak terduga![Ding! Serangan Mendadak Berhasil!]Roderic terkejut, tapi masih sempat menangkis—Clang! Clang! Percikan api muncul dari setiap benturan pedang mereka!Di bawah, Lily akhirnya berhasil keluar dari tumpukan jerami dan melihat pertarungan di atas.
Fadil dan Lily tiba di sebuah kota kecil di perbatasan Kerajaan Aurelia yang masih berada di bawah kendali kerajaan. Malam sudah larut, dan sebelum melanjutkan misi, mereka memutuskan untuk menginap di penginapan sederhana.Saat masuk ke dalam, mereka disambut oleh pemilik penginapan, seorang wanita tua dengan senyum ramah. "Selamat datang! Kalian pasangan muda yang ingin menginap?"Lily langsung tersedak air liurnya. "H-Hah?! Kami bukan pasangan!"Fadil tetap tenang dan hanya mengangkat alis. "Dua kamar, kalau boleh."Wanita tua itu terkekeh. "Maaf, nak, hanya ada satu kamar tersisa. Tapi jangan khawatir, ranjangnya cukup besar untuk berdua."Lily membeku di tempat, wajahnya memerah. "A-Apa nggak ada opsi lain?!"Fadil hanya menghela napas. "Baiklah, satu kamar saja."Di dalam kamar, Lily menatap Fadil dengan tatapan curiga. "Kamu nggak bakal aneh-aneh, kan?"Fadil duduk di kursi dan menatapnya datar. "Tenang, aku lebih takut sama musuh daripada kamu."Lily cemberut. "Huh, dasar ngga
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments