Aaron menyeka darah di sudut mulutnya, menatap Berg yang terus menenangkan Seline dengan suara pelan, melangkah pergi dengan cepat. Tiba-tiba dia berkata, "Setahuku yang paling dekat dari sini adalah bagian radiologi. Berg, siapa di keluargamu yang sedang sakit?"Bayangan punggung tegap itu membeku sejenak. Berg mencibir dengan nada dingin. "Bukan urusanmu."Sebuah dugaan tak terduga muncul di benak Aaron. Saat dia berusaha duduk, pintu terbuka dan wakil direktur rumah sakit masuk dengan wajah terkejut, "Aaron, kamu kenapa?""Nggak apa-apa, Paman," jawab Aaron sambil menyeka darah di sudut mulutnya. Ekspresinya sangat tenang, tetapi tangannya yang tergantung di sisi tubuhnya gemetar tak terkendali."Ah, Aaron, kamu datang lagi lain kali, ya," ucap wakil direktur dengan sedikit rasa bersalah. "Barusan kami dapat kabar dari satpam, katanya direktur rumah sakit sedang keluar.""Nggak masalah." Aaron berkata pelan, "Paman, bolehkah aku minta tolong satu lagi?""Tolong apa? Selama aku bisa
Baca selengkapnya