Pihak di seberang sana kembali bungkam.Entah sudah berapa lama berlalu, Aaron akhirnya mengejeknya dengan sinis, "Berg, apa dia menyuruhmu ikut main drama?"Emosi Berg langsung tersulut. Dia hampir kehilangan kendali. Dia berucap dengan suara serak, "Lea itu ...."Namun, sebelum sempat menyelesaikan ucapannya, sebuah tangan lemah menggenggamnya.Berg menunduk dan mendapati Lea, yang tadi pingsan, kini perlahan membuka mata.Dengan susah payah, Lea menggeleng dan membentuk kata dengan mulut. "Jangan biarkan dia datang."Pada saat yang sama, grafik monitor menunjukkan detak jantungnya mulai naik perlahan.Dari ujung telepon, suara Aaron terdengar berat. "Dia kenapa?"Namun, Berg tak sempat menjawab. Melihat angka di monitor membaik, dia buru-buru menutup telepon dan berlari mencari profesor.Setelah pemeriksaan intensif, sang dokter melepas masker, tampak lega. Dia berkata, "Semua indikator tubuhnya sudah stabil. Cepat, pindahkan ke ruang observasi!"Lea pun segera dipindahkan.Sementar
Baca selengkapnya