[Wanita murahan sepertimu tidak pantas untuk anakku. Aku tidak mau sampai semua orang tahu kalau putraku mencintai wanita hina macam dirimu. Kalau masih tahu malu pergi jauh-jauh dari Bram atau aku akan buat perhitungan.]Sebelum Adeline membaca pesan itu, Bram lebih dulu menghapus dan juga memblokir nomor yang Bram sudah curigai itu nomor mamanya.“Mas, kamu marah?” Adeline bisa melihat perubahan raut wajah suaminya.Bram tersentak, senyumnya kembali terbit kembali, ia menyerahkan benda pipih itu pada pemiliknya.“Tidak. Marah karena apa?”“Karena chat dari Mami.”“Mana mungkin aku marah karena itu, sayang. Aku malah senang, kita mulai sekarang?” Alis Bram naik turun menggoda istrinya.“Mulai apanya?”Lelaki itu tergelak. “Ya ampun, kamu seperti gadis polos saja.”Adeline tidak menjawab, ia diam namun tatapan matanya yang bicara.“Aku sangat merindukanmu.” Bram menarik Adeline ke dalam pelukannya, menghirup dalam-dalam aroma shampo yang menguar dari rambut wanita itu.Sebuah kecupan
Last Updated : 2025-06-24 Read more