Malam Panas Bersama Istri Majikan

Malam Panas Bersama Istri Majikan

last updateLast Updated : 2025-05-30
By:  AzaleaUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
22Chapters
1.0Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Aku tak sengaja menghamili istri majikan. Namun aku dibuat kaget saat tahu dia masih perawan padahal sudah 5 tahun menikah, ternyata suaminya ....

View More

Chapter 1

Bab 1

“Hamili aku.”

Deg. Tubuh Dimas langsung menegang mendengar permintaan istri majikannya. Permintaan yang terdengar gila di telinga Dimas.

Dimas menunduk tak sanggup menatap mata sang nyonya.

“Kenapa diam?”

“Anda lucu, Nyonya.” Lelaki tampan itu tertawa hambar untuk menutupi kegugupannya.

“Dimas, tatap aku. Apa menurutmu aku bercanda?” Jari telunjuknya yang halus mengangkat dagu Dimas hingga mata mereka bertemu.

Darah Dimas berdesir hebat, lututnya bahkan langsung lemas. Bagaimana tidak. Ia melihat dengan jarak sangat dekat wanita cantik dengan kulit seputih salju, matanya bulat dan bening, rambutnya hitam bergelombang dan bibirnya yang merekah indah membuat lelaki manapun tertarik untuk mengecupnya. Tubuhnya tinggi semampai, berisi dan terlihat sangat seksi. Fisiknya pasti menjadi impian setiap wanita.

Fisiknya hampir tanpa cela.

“Nyonya, saya-”

“Aku tidak menerima penolakan, Dimas.”

Kecupan singkat mendarat di sudut bibir Dimas membuat lelaki itu benar-benar lemas, jantung lelaki itu seperti loncat dari tempatnya.

“Dimas. Cepat, Tuan sudah menunggu di mobil.” Suara teriakan Bik Atin membuat Dimas tersentak.

Ia buru-buru meninggalkan halaman belakang dan Adeline yang masih belum beranjak.

Dimas menggeleng mencoba menepis apa yang baru saja terjadi. Itu pasti hanya halusinasiku saja. Tidak mungkin Nyonya Adel benar-benar melakukannya. Dia tidak buta.

“Kalau sakit tidak usah bekerja, Dim.” Bram langsung menegur Dimas yang wajahnya tampak pucat dengan keringat dingin bercucuran di pelipis.

“Tidak, Tuan. Saya baik-baik saja.”

Tangan Dimas gemetar. Ia takut ketahuan. Bisa-bisa langsung kehilangan pekerjaan. Tapi itu lebih baik daripada disiksa oleh majikannya. Apalagi Bram sosok yang sangat keras, ia paling benci pada penghianat.

Dimas sudah tujuh tahun bekerja pada Bram. Sebelumnya Dimas hanya sebagai supir di kantor tapi dialihkan dua tahun lalu saat Pak Sugianto, supir lama Bram berhenti.

Meski terlihat arogan, Bram sebenarnya baik. Tak jarang ia memberikan bonus pada karyawannya.

Dimas bekerja seperti biasa meski pikirannya tidak tenang. Malamnya setelah Bram selesai bekerja, Dimas langsung mengantarnya ke bandara. Lelaki itu ada pekerjaan di luar kota.

Baru kali ini Dimas takut untuk pulang. Takut bertemu dengan Adeline. Mungkin kalau wanita itu bukan istri majikannya, Dimas tidak akan setakut ini. Bisa jadi ia merespon atau mungkin langsung marah dengan kelancangan wanita itu.

“Kamu mengantar Mas Bram sampai bandara, Dim?” tanya Adeline yang baru saja mengambil air dari dapur.

Dimas memalingkan wajahnya melihat sang majikan hanya mengenakan gaun tidur tipis. Ia merutuki diri sendiri karena berniat untuk mengisi perutnya. Kalau tahu ada sang nyonya di dapur pasti Dimas akan langsung ke kamarnya.

“Iya, Nyonya. Saya permisi.”

Tanpa disadari oleh Dimas, Adeline mengikutinya dari belakang. Matanya menatap tajam seperti sedang mengintai mangsanya.

“Kamu dengar yang tadi pagi aku bilang? Aku tidak menerima penolakan.”

*

Tubuh Dimas gemetar hebat saat melihat Adeline berbaring di sampingnya. Mereka sama-sama dalam keadaan polos.

“Apa yang sudah kulakukan?” Dimas buru-buru turun dari ranjang dan memakai bajunya yang berserakan di lantai kamar yang sempit itu.

Keringat dingin membasahi pelipisnya. Ia takut akan dipenjarakan karena sudah meniduri istri majikannya. Kalau sampai itu terjadi bagaimana dengan istrinya di kampung? Ibunya juga pasti akan kecewa jika tahu perbuatan tercela Dimas di perantauan ini.

“Kamu sudah bangun?”

Dimas tersentak.

Adeline sudah bangun. Dimas membalikan tubuhnya saat sang majikan menyingkap selimut.

“Sa-saya tunggu di luar, Nyonya.”

Adeline gegas mengenakan pakaiannya setelah Dimas keluar dari kamar itu. Ia meregangkan tangannya, merasa tubuhnya sangat pegal dan sakit di bagian bawah tubuhnya begitu menyiksa.

Senyum tersungging di bibir sensual anak semata wayang keluarga Wirakusuma itu. Pipinya merona.

“Aku benar-benar sudah melakukannya?”

Tok. Tok.

“Nyonya, Tuan sudah pulang.” Terdengar nada panik dari suara Dimas.

Tidak biasanya Bram kembali secepat ini bahkan tanpa menghubungi Dimas untuk dijemput.

Sambil meringis, Adeline menyeret langkah keluar meninggalkan kondisi kamar yang berantakan setelah pertempuran tadi malam.

“Siap-siap. Kamu harus jemput Mami di bandara.”

“Tadi malam-”

“Kita bahas nanti. Cepat!”

Adeline berjalan perlahan dan tampak sedikit melebarkan kakinya sambil menahan sakit.

“Apa aku terlalu kasar?” Dimas semakin gelisah.

Ia kembali masuk ke dalam kamar.

Tertegun melihat noda merah di sprei putih miliknya.

“Da-darah?” Dimas mendekat untuk memperhatikan lebih jelas.

Kepalanya menggeleng. “Apa aku sangat kasar sampai-”

“Pelan-pelan, Dim. Ini pengalaman pertamaku.”

Mulut Dimas terbuka lebar. Ingatannya kembali, ia sempat mendengar itu dari Adeline tadi malam sebelum mereka benar-benar melakukan dosa.

Lima tahun Nyonya Adeline menikah dan dia ... masih perawan? Pertanyaan itu memenuhi benak Dimas.

Ia bukan anak kemarin sore. Dimas juga lelaki yang sudah menikah dan tentu saja bisa membedakan. Rasa bersalahnya semakin dalam, tidak hanya pada pada sang nyonya tapi pada istrinya di kampung.

Kondisi rumah yang sepi, di luar hujan deras dan godaan bertubi-tubi dari Adeline membuat setan semakin memperdaya dan akhirnya Dimas terjerumus. Ia mengkhianati janji suci pernikahannya.

Dimas lelaki normal apalagi ia sudah berkeluarga. Enam bulan ia tidak pulang. Sudah pasti ada kebutuhan biologis yang harus dicukupi dan ia mendapatkannya dari Adeline.

Tuhan, ampuni dosaku. Semoga saja tidak ada hal buruk yang terjadi setelah ini.

“Dimas!” teriakan Bram menyentak Dimas.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
22 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status