“Nak, apa kamu benar-benar sudah mempertimbangkannya?” Masih terdengar rasa tidak percaya dari suara orang tua kandungku.Tiga tahun silam, aku memberi tahu mereka dengan tegas bahwa aku tidak bersedia memiliki pernikahan tanpa perasaan. Seandainya aku kembali ke Kediaman Keluarga Gunadi, aku pun akan mengorbankan kebahagiaanku sendiri. Menikah dengan pasangan hasil pilihan terbaik dari keluarga adalah pilihan terbaik bagi kedua keluarga.Icha menghela napas, lalu berkata dengan sangat serius, “Tenang saja, meskipun pernikahan ini adalah perjanjian pernikahan antar keluarga konglomerat, kamu itu juga anak Papa dan Mama.”Aku melihat langit yang mulai menggelap di luar jendela sembari mengusap air mataku. “Papa, Mama, aku masih butuh sekitar satu minggu untuk menyelesaikan masalah di sini.”“Oke, kamu juga berpamitan dulu dengan kakak-kakakmu. Mengenai masalah pernikahan, kamu nggak usah memikirkannya. Kami akan membantumu untuk mengatur semuanya. Apa pun ceritanya, selamanya Keluarga
Read more