All Chapters of Menantu Tak Ternilai: Chapter 391 - Chapter 400

Anastasia yang mendengar Bu Farah marah-marah, langsung melirik ke arah Alexa untuk melihat perubahan ekspresi dari wajah istrinya Bastian itu.Alexa berkata, "Aku udah ngelarang dia, Ma. Tapi dia nggak mau dengerin aku, padahal aku juga udah kasih pengertian ke dia dan sampai aku cuekin juga dianya. Tapi dia tetap berangkat."Farah memegang keningnya. Dia begitu khawatir akan keselamatan Bastian. Ikatan di antara mereka berdua memanglah sangat kuat, bagaikan ikatan seorang anak dan ibu kandung."Emangnya kamu nggak bisa ngelarang dia pakai cara lain yang dia suka? Kamu 'kan punya tubuh, kamu pakai saja bisa dia nggak jadi pergi. Dipakai dong sedikit akalnya," kata Farah namun dengan suara yang mulai lembut dan pelan.Kini Alexa merasakan bagaimana perasaan Bastian ketika diomeli, dihina dan direndahkan oleh ibu kandungnya.Apakah ini yang dinamakan dengan karma? Karma yang diperbuat oleh ibunya dan terjadi kepada anaknya?"Maaf, Bu aku salah!" ucap Alexa dengan suara yang tertahan ka

Larissa yang sedang duduk di sofa ruang keluarga di rumahnya, termenung sejenak. Dia masih tidak percaya kalau Alexa memiliki perusahaan baru sebesar World Tech Company."Alexa kenapa bisa secepat itu memiliki banyak uang? Bahkan hanya dalam waktu singkat dia sudah memiliki dua perusahaan besar. Biasanya orang-orang normal bahkan sekelas konglomerat pun tidak akan secepat itu memiliki dua perusahaan dengan aset ratusan Miliar. Sudah pasti ini karena bantuan dari Sang Pelindung," gumam Larissa.Kemudian wanita itu menghubungi Margareth via panggilan suara untuk memberitahu berita penting ini."Halo Mama, aku dapat kabar penting tentang Alexa," kata Larissa ketika panggilan suaranya dijawab oleh Margareth."Mendapat kabar penting apa? Alexa yang nggak pulang-pulang ke rumah?" tanya Margareth.Sambil menggelengkan kepalanya Larissa berkata, "Bukan tentang itu, Ma. Ini tentang Alexa yang memiliki aset lain. Dia punya perusahaan baru yaitu World Tech Company. Wow banget, 'kan?"Tentu saja

Mungkin beralasan kalau Alexa sedikit tersinggung dengan apa yang dikatakan oleh Bastian. Tapi dia juga kemudian menyesal karena sudah berkata dengan nada tinggi setelah dia sadar kalau niat sang suami baik."Maaf Bastian bukan maksudku aku untuk membela anggota keluargaku, aku juga sadar kalau keluargaku itu sudah keterlaluan jahatnya, bukan hanya kepada kamu tapi kepada aku, mama dan juga Sintia. Tapi ketika melihat ada anggota keluarga yang kesusahan dan meminta tolong kepadaku, di saat aku mampu kenapa nggak? Toh dia juga selama ini baik kepada kita, hanya di beberapa kesempatan saja dia bersikap kurang baik," kata Alexa menjelaskan maksudnya.Bastian menganggukan kepalanya dan kemudian duduk di tepi meja kerja Alexa. Lalu dia berkata, "Aku mengerti dengan maksudmu. Aku juga nggak ngelarang kamu untuk membantu anggota keluargamu, hanya saja aku mempertanyakan kenapa kamu memberikan jabatan yang tinggi kepada tante Larissa? Apakah di kompeten dalam menjabat sebagai seorang direktur

Yang dipikirkan oleh Hans bukanlah tentang uang, melainkan tentang dampak hamil ketika dia selesai menjalankan misi itu. Sebab dia juga tidak mau disalahkan oleh anggota keluarga Dominic yang lain karena menerima pekerjaan untuk mengurus kepentingan pribadi Patrick dan Bernard.Patrick kini mulai tidak sabar untuk mendengar jawaban dari Hans. Dia pun kemudian memutuskan untuk menggunakan mulutnya kembali, "Bagaimana? Ini adalah perintah dari paman Bernard, kamu tahu sendiri posisi dia di keluarga adalah yang tertinggi kedua setelah paman Sectio. Dan saat ini Paman Sectio sedang sakit parah maka tonggak kepemimpinan dipegang oleh paman Bernard. Apa kamu tidak mau menerima misi dari seorang pemimpin Keluarga Dominic?"Mendengar perkataan dari Patrick itu membuat Hans akhirnya memutuskan untuk menerima misi itu."Baiklah Tuan Patrick, aku menerima pekerjaan ini. Kapan aku berangkat ke Indonesia?""Secepatnya. Mungkin 3 hari lagi.""Baik kalau begitu."Hans kini sudah bulat tekadnya untuk

Siang ini Willem baru saja bertemu dengan Mark dan Walter. Mereka membicarakan tentang pembentukan Asosiasi Martial Arts Indonesia yang menurut mereka ilegal dan dapat membahayakan.Dari beberapa obrolan awal yang dibicarakan, Mark dan Walter menyerahkan beberapa nama pimpinan Asosiasi Martial Arts Indonesia, termasuk nama dan foto Bastian.Meskipun dia tidak masuk secara resmi tetapi bantuannya terhadap gedung kantor pusat Asosiasi Martial Arts Indonesia patut diperhitungkan.Namun saat ini Willem melihat sosok Bastian yang jauh dari bayangannya semenjak siang hari. Sosok Bastian yang ada di hadapannya lebih mirip dengan orang dari kelas bawah.Ingin yang meragukan sosok di hadapannya namun dia memilih untuk bertanya secara langsung kepada pria itu."Apa kamu yang bernama Bastian Dominic?" tanya Willem dengan suara khasnya yang serak dan berat.Bastian terkejut mendengarnya. Bagaimana mungkin seorang menteri pertahanan mengenalnya?"Ya, aku adalah Bastian Dominic. Dari mana Anda meng