Setelah keluar dari ruangan Bernard, Brigit langsung menuju ruangan Amber. Di sana, ia melihat Amber asyik berbincang dengan Patrick di ruangan dekat Bernard. Brigit merasakan hawa tegang yang membuatnya ingin segera pergi."Amber!" seru Brigit, berjalan mendekat, memasang wajah cemas.Brigit terlihat agak canggung. Amber, meski menyadarinya, tetap mengikuti skenario. "Ya, Brigit. Apa urusanmu dengan Bernard sudah selesai?""Sudah, tapi belum tuntas," jawab Brigit, berusaha setenang mungkin. Jantungnya berdebar kencang."Kalau belum selesai, kenapa harus buru-buru? Sebaiknya selesaikan saja sekarang," usul Amber, pura-pura tidak mengerti."Tidak bisa, Amber. Tiba-tiba aku ada urusan mendadak yang tidak bisa ditunda sedetikpun." Brigit menolak cepat.Ada apa, Brigit? Kenapa dia tergesa-gesa sekali? batin Amber, menyadari kegugupan temannya."Cepat, Amber!" seru Brigit, mendesak.Patrik tidak suka melihat Brigit mengajak Amber pergi terburu-buru. Wajahnya mengeras. "Kenapa buru-buru, Br
Last Updated : 2025-10-28 Read more