Hari itu, suasana rumah terasa tegang. Sabrina hanya duduk diam di ruang tamu, menundukkan kepala tanpa ekspresi. Karina, di sisi lain, tampak gelisah, menggigit bibirnya berulang kali. Mereka menunggu Sandi, yang berjanji akan memperkenalkan istri ketiganya hari ini. Saat suara mobil terdengar di depan rumah, Karina langsung berdiri. Matanya menatap ke arah pintu, napasnya sedikit tercekat. Lalu, Sandi masuk dengan penuh percaya diri. Di sampingnya berdiri seorang wanita seksi dengan tubuh tinggi semampai, rambut panjang tergerai dengan gelombang sempurna, bibir merah merekah, dan lekuk tubuh yang jelas terlihat di balik dress ketat berwarna merah marun. "Kenalkan, ini Nadine. Istri baruku," ujar Sandi santai. Sabrina masih menunduk, sementara Karina mengepalkan tangannya. Nadine tersenyum, melangkah maju dengan anggun. "Hai, kakak-kakak, mulai sekarang kita jadi saudara, ya?" ucapnya dengan suara manja. Sabrina hanya tersenyum tipis tanpa berkata apa-apa. Karina, yang sudah
Terakhir Diperbarui : 2025-06-30 Baca selengkapnya