Di suatu malam yang dingin, ketika hujan turun dengan derasnya dan angin menerpa celah-celah jendela rumah megah itu, Karina duduk terkulai di kamar kecilnya yang remang. Di dinding yang kusam, terpampang bayangan masa lalu yang tak pernah bisa ia hapus. Dalam keheningan itu, ingatan tentang masa lalu menghantui—ingatan tentang bagaimana ia pernah menghina dan menjahati Sabrina, istri pertama Sandi yang pernah begitu dicintai.Di sebuah ruang tamu sederhana beberapa tahun yang lalu, Karina dengan sinis mengejek Sabrina yang tengah meneteskan air mata."Sabrina, kau memang lemah! Aku tak pernah mengerti kenapa Sandi harus memilihmu," ejek Karina dengan nada meremehkan.Sabrina, dengan suara gemetar, menjawab, "Aku... aku hanya berusaha mencintai Sandi dengan segenap hati..."Tak lama kemudian, kecemburuan dan amarah itu memuncak. Karina sengaja berbuat sesuatu yang tak termaafkan, sehingga takdir membawa malapetaka pada Sabrina. Kecelakaan itu membuat Sabrina mengalami keguguran, mengh
Terakhir Diperbarui : 2025-06-30 Baca selengkapnya