"Dewa... Oma sudah mengusirnya, kenapa kamu ajak dia kembali masuk?"Tatapan Oma Widya menajam, manik matanya menyorot tajam ke arah Tara. Raut wajahnya yang dulu penuh kehangatan kini berubah dingin, keras, tanpa sisa kasih. Bagi Oma, Tara tak lebih dari bayangan kelam yang tak diinginkan lagi kehadirannya."Tara masih istriku, Oma," jawab Dewa, suaranya mantap, tegas tak tergoyahkan."Istri macam apa? Yang mesra-mesraan dengan lelaki lain dan malah minta cerai? Kamu lupa surat yang dikirim Tara itu?" suara Oma meninggi, nadanya tajam penuh luka yang belum sembuh."Tara dipaksa, Oma. Dia disekap, dipukuli, dan dipaksa menikah," sanggah Dewa, suaranya mulai bergetar, menahan amarah dan perih di dada."Dan kamu percaya begitu saja? Dewa... buka pikiran kamu!" bentak Oma, napasnya memburu, nyaris tercekat oleh kecewa."Aku percaya sama Tara, Oma. Dan akan selalu percaya, apapun yang terjadi," ujar Dewa, sebelum akhirnya menggenggam pergelangan tangan Tara, menariknya masuk ke dalam ruma
Last Updated : 2025-07-27 Read more