บททั้งหมดของ Pengkhianatan Hati: Terjebak Jeratan Cinta Terlarang: บทที่ 241 - บทที่ 250

Athena berusaha menjauh, tapi tangan kuat Bryan menahannya sehingga tubuhnya tidak bisa pergi ke mana pun. Teriakan keras terdengar menggema di kamar tersebut saat tubuhnya seakan hancur lebur. Ledakan kuat memecahkan tubuhnya, membuat tubuhnya bergetar hebat dan jatuh lunglai di ranjang.Bryan sibuk mengecap ledakan Athena sampai bersih, kemudian merangkak naik untuk menatap wajah wanita itu. Athena yang merasa sangat malu menutup wajahnya menghindari tatapan Bryan.“Kenapa kamu menutup wajahmu?” tanya Bryan.“Itu sangat memalukan bahkan aku meledak di dalam mulutmu,” jawab Athena parau.“Ledakanmu sangat manis Sayang, bahkan aku menginginkannya lagi.”“Tidak, aku tidak mau...” tolak Athena masih menutup wajahnya.“Hai, lihat aku!” kata Bryan sambil membuka tangan Athena.Athena menatap pria di depannya dengan rona yang tidak kunjung hilang.Bryan tersenyum merasa gemas. “Aku akan mengecap semua yang ada pada dirimu karena kamu begitu spesial dan berharga bagiku. Jadi apakah kita bis

“Kami sudah saling menghindar bertahun-tahun untuk menata hati kami masing-masing, tapi kami tetap tidak bisa saling melupakan. Saat kami bertemu kembali dan saling jujur, kami sepakat memperjuangkan cinta dan kebahagiaan kami. Aku tidak menyangka kalian akan ke sini tanpa kabar terlebih dahulu, di saat kami belum menemukan jalan keluar untuk bersatu,” terang Athena.“Bagaimana mungkin kalian bisa bersatu? Dia Unclemu, Sayang. Kemana hilangnya pikiran waras kalian?”“Bryan tidak sedarah denganku. Dari segi apa pun, kecuali dari segi keluarga Pierre, kami bisa menikah. Kalau kalian tidak mengizinkan kami bersatu, seumur hidup aku tidak akan menikah dengan siapa pun.”“ATHENA, JANGAN MULUTMU!” bentak Laura.“Aku mencintai, Bryan. Aku tidak bisa disentuh oleh siapa pun kecuali Bryan. Maaf, jika aku mengecewakan Mama dan Papa.”Mendengar penjelasan putrinya, kepala Laura semakin pening. Masalah ini bukanlah masalah sederhana. Hubungan mereka bukan soal gairah atau perasaan sesaat. Bahkan

Sudah beberapa bulan berlalu, Bryan semakin gerah dengan keadaannya yang jauh dari Athena. Apalagi dia mendapat informasi jika Dave pindah ke negaranya dan sekarang sedang bekerja sama dengan Athena. Entah kenapa dia selalu cemburu dengan pria itu, meski Dave tidak menyukai wanita.Sebulan ini dia hampir tidak pernah tidur lebih dari 3 jam karena harus menyelesaikan tugas yang Fernando berikan. Dia mengira bisa menyelesaikannya dengan mudah, ternyata membangun kembali perusahaan yang telah hancur tidaklah semudah membangun perusahaan dari nol dengan dana yang cukup terbatas. Dia benar-benar harus bekerja keras.Dia juga dikejar waktu karena tidak mau meninggalkan Athena terlalu lama. Dia teringat perkataan uncle-nya, “Jika selama kamu pergi Athena bertemu dengan pria lain dan mencintainya, maka relakan dia.”Tentu saja dirinya tidak rela jika Athena jatuh cinta pada pria lain.Dengat semangat itulah, dia memaksimalkan tenaga dan pikirannya untuk menyelesaikan tugas dari Unclenya, berh

“Apakah kamu bahagia sekarang?” tanya Athena di pelukan Bryan saat mereka berdua di taman belakang. “Aku sangat bahagia, sebentar lagi aku akan memilikimu seutuhnya,” jawab Bryan.“Kamu sudah memilikiku, Bryan.”“Tidak, aku sudah berjanji pada Papamu untuk tidak menyentuhmu sebelum kita menikah.”“Benarkah kamu berkata seperti itu pada Papaku?”“Tentu saja, itu semua demi mendapatkan restu Papamu.”“Aku tidak yakin kamu bisa melakukannya,” Athena meragukan Bryan.Dia kemudian membisikkan sesuatu di telinga Bryan dan menggodanya. Rahan Bryan seketika mengeraskan mendengarnya.“Jangan menguji kesabaranku, Sayang,” ujar Bryan penuh ancaman.“Aku akan memberikannya saat malam setelah kita menikah nanti,” goda Athena yang kemudian menjauh dari calon suaminya. Dia mengedipkan satu matanya kemudian berlari masuk ke rumah.Bryan yang tersulut gairah karena godaan Athena, harus menunggu beberapa saat agar gairahnya hilang barulah dia menyusul masuk ke rumah untuk berkumpul dengan yang lain. A

“Apakah ini bisa sedikit mengurangi gairahmu?” goda Bryan.“Plaese, jangan buat aku meledak dengan jarimu. Aku ingin merasakan milikmu di dalamku,” mohon Athena dengan mata berkabut seperti ingin menangis.“Baiklah Sayang,” jawab Bryan tidak tega terus menyiksa istrinya.Jutaan syaraf Athena menari dan berdenyut menyambut jari Bryan yang memanjakannya. Dia menggigit bibir dengan tangan yang mencengeram erat bahu suaminya.“Bryan ...” suaranya bergetar hampir tak mampu menyebut nama suaminya.Mengabulkan permintaan istrinya, Bryan menjauhkan jarinya lalu menggantinya dengan miliknya yang mengeras dan membesar.Bukan lagi pekikkan kecil yang keluar dari bibir Athena, tetapi teriakan keras disertai dengan cengkeraman tangan yang kuat, miliknya terasa begitu penuh karena penyatuan yang Bryan lakukan.“Apakah kamu menyukainya?” tanya Bryan sebelum bergerak di dalam surga dunia itu.“Sangat,” jawab Athena semakin mendekap suaminya untuk menyempurnakan penyatuan mereka.Bryan mengeraskan rah