“Kenapa kamu ada di sini?”Pertanyaan itu meluncur begitu saja dari bibir Bagas, terdengar lebih cepat dan lebih kasar dari yang seharusnya. Ia bahkan tidak sempat menimbang kalimat lain yang lebih halus, karena kegelisahan sudah mendesak dadanya sejak pertama kali pandangan matanya tertumbuk pada sosok laki-laki di hadapannya. Tubuhnya menegang, jantungnya berdegup tidak karuan, seolah-olah ada sesuatu yang besar, gelap, dan berbahaya tengah melayang-layang di udara, siap jatuh menimpa dirinya kapan saja.Laki-laki itu—Sadewa. Nama yang tidak asing di telinganya, wajah yang hampir mustahil dilupakan, sosok yang dalam pandangan banyak orang digambarkan sempurna. Dan kini, ia berdiri tepat di hadapan Bagas, membuat seluruh pikirannya kalut, penuh spekulasi, penuh prasangka.Sadewa… Ya, dia laki-laki yang selama ini dianggap banyak orang sebagai definisi kesempurnaan seorang pria. Wajahnya tampan dengan garis tegas, tubuhnya tegap, sikapnya selalu tenang. Tidak pernah sekali pun Bagas m
Terakhir Diperbarui : 2025-09-06 Baca selengkapnya