Asap rokok mengepul perlahan, menari di udara malam yang pekat, seakan enggan segera menghilang. Bau tembakau begitu kuat, menusuk indra penciuman hingga terasa hangat sekaligus pengap di dada. Asap itu berbaur dengan dinginnya angin yang datang silih berganti, menghembus lembut ke arah teras atas rumah Papa. Bagas berdiri di sana, berdampingan dengan Sadewa. Hanya mereka berdua di tempat itu, ditemani sunyi yang begitu kental, seolah seluruh dunia menutup telinga dari percakapan yang sebentar lagi akan pecah.Langit malam terbentang luas di atas kepala, dipenuhi bintang yang berkilauan seakan menertawakan dua pria yang berdiri saling berhadapan tanpa banyak kata. Sesekali, suara desiran angin melintas, mengusik keheningan. Udara malam terasa dingin, menusuk ke kulit, namun bukan itu yang membuat Bagas sulit bernapas. Dada Bagas terasa penuh, seperti ditindih beban yang beratnya tak terkira.Alika telah menghilang bersama Langit. Kepergiannya terasa seperti bayangan yang menjauh, meni
Last Updated : 2025-09-23 Read more