"Anak pintar."Ketika pulang kerja, aku melihat anakku yang gemuk terbaring di buaian, berusaha untuk digendong dengan cara yang bisa menyentuh hati siapa pun.Seketika itu juga, aku tidak merasa lelah lagi. Aku mengambil anakku dari tangan ibuku yang kelelahan, menepuk-nepuknya dengan lembut."Anakku, anakku, Ibu sudah pulang," ujarku.Anakku tampaknya tidak mengerti, hanya bisa tersenyum lebar dengan kedua mata besarnya. Matanya memiliki pupil yang sangat hitam, terlihat besar dan bercahaya, tetapi tidak seperti milikku.Setiap kali aku terpana melihat matanya, aku selalu teringat malam yang penuh kekacauan itu. Di bawah pengaruh alkohol, pertemuan tidak sengaja antara pria dan wanita asing yang berujung kegilaan semalam suntuk.Setelah mengambil keputusan, aku melakukan hal paling berani dalam hidupku, yaitu melahirkan anak ini.Pria itu juga sepertinya memiliki sepasang mata yang indah seperti ini."Bagaimana pekerjaanmu?" tanya ibuku sambil menopang pinggangnya dengan tangannya. "
Read more