Short
Gawat, Pak Bos Ada Maksud Lain

Gawat, Pak Bos Ada Maksud Lain

By:  FariahCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
8Chapters
2.4Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Tak lama setelah melahirkan, aku dipekerjakan oleh Grup Jarvis sebagai sekretaris CEO. Namun, pada hari pertama bekerja, Jonathan Jarvis, CEO Group Jarvis, menatapku dengan penuh nafsu. "Bu Linda, bagaimana bisa minum kopi tanpa susu?"

View More

Chapter 1

Bab 1

Namaku Linda Harold, seorang ibu tunggal yang sedang dalam fase menyusui.

Karena kebutuhan akan uang yang begitu mendesak untuk menghidupi bayi kecilku, aku mengirimkan resume ke berbagai tempat. Aku tidak pernah menyangka akan mendapatkan pekerjaan dengan gaji besar.

Aku tidak boleh sampai kehilangan pekerjaan ini.

"Pak Jonathan, kopinya sudah siap."

Aku membungkuk, meletakkan kopi yang sudah diseduh di atas meja dengan hormat.

Mataku tanpa sadar melirik ke arah wajah samping Jonathan. Wajahnya tampak sempurna dan tampan meski dilihat dari jarak sedekat ini.

Pangkal hidungnya tampak tajam, lengkungan alisnya dalam, serta dagunya tegas.

Tepat pada saat itu, Jonathan yang sedang berkonsentrasi menangani dokumen, mengalihkan pandangannya ke arahku.

Jantungku langsung berdetak kencang.

Kilatan keterkejutan muncul di matanya. "Pakaian Bu Linda …."

Begitu aku menunduk, aku langsung merasa malu.

Ukuran pakaian profesional ini seharusnya pas untukku, tetapi karena sedang dalam fase menyusui, ukuran payudaraku menjadi lebih besar. Kancing-kancingnya menjadi begitu kencang, hingga pada suatu saat ada satu yang terlepas.

Sekarang garis leher kemejaku terbuka, memperlihatkan belahan dada yang seputih salju, tampak begitu menggoda.

Pada hari pertama bekerja, hal semacam ini terjadi. Apa yang akan dipikirkan Jonathan tentangku?

Aku merasa sangat malu sampai wajahku memerah. Aku sangat takut pria ini akan berpikir bahwa aku adalah seorang sekretaris dengan motif tersembunyi.

Aku berusaha keras mencoba menutupi kerah dadaku yang ketat dengan panik. Namun, aku tidak bisa mengendalikan kekuatanku … hingga membuat air susuku mengalir.

Jonathan bertanya dengan rasa ingin tahu, "Dari mana bau susu ini berasal?"

Astaga!

Aku berbalik hendak pergi. Aku tidak mengungkapkan bahwa aku sedang dalam fase menyusui di resume. Aku tidak boleh membiarkan Jonathan mengetahuinya.

"Tunggu."

Jonathan menarik ujung kemejaku, membuatku yang terkejut langsung terjatuh ke dalam pelukannya.

Tanpa sengaja, wajah pria itu kebetulan membentuk dadaku.

Napas panas menyembur keluar. Di bawah kain yang sudah basah, ada lebih banyak susu yang menyembur karena rangsangan tersebut.

Aku bergegas bangun, tanpa sadar melihatnya sedang menjilati sudut bibirnya, diikuti dengan kilatan di matanya.

"Bu Linda, kamu nggak pernah mengatakan kalau kamu sedang dalam fase menyusui," ujar Jonathan.

"Maafkan aku, Pak Jonathan. Aku … aku …."

Wajahku berubah pucat. Aku benar-benar tidak ingin menghadapi kemungkinan dipecat. Namun, aku tidak menyangka Jonathan akan mengalihkan pembicaraan.

"Bagaimanapun juga, menyusui memiliki manfaat." Jonathan tampak tersenyum, lalu melanjutkan, "Aku lebih suka minum kopi dengan susu."

Aku yang seperti mendapat pengampunan, buru-buru ingin keluar untuk menambahkan susu ke dalam kopinya. Namun, pria itu memegang cangkir kopi itu erat-erat dengan kelima jarinya, seolah-olah ada makna yang dalam di pupil matanya yang hitam pekat.

"Tambahkan di sini," perintah Jonathan.

Bagaimana cara menambahkannya di sini?

Tiba-tiba, pikiranku berkelebat. Aku menundukkan kepala, mengikuti tatapan Jonathan yang terus bergulir ke bawah.

Ini … bagaimana ini mungkin?

Bukankah kabarnya Jonathan adalah orang yang sombong dan dingin, tidak pernah terlibat dengan seorang wanita pun, serta hanya memikirkan Grup Jarvis?

"Kenapa? Apa Bu Linda nggak bersedia?"

Anakku masih menungguku di rumah.

Aku menggigit bibirku membuka setengah kerah bajuku dengan malu-malu, lalu mencoba mendekatkan diri dengan cangkir kopi itu.

Namun, aku tetap saja tidak bisa sepenuhnya menghalangi payudaraku agar tidak terlihat.

Aku menekan tanganku dengan keras.

"Bagus …."

Tanpa bantuan alat apa pun, hanya ada sedikit ASI yang keluar. Selain itu, aku juga berkeringat deras karena rasa sakit.

Tatapan dan napas Jonathan menjadi lebih panas, seakan dia ingin menahanku, lalu memakanku hidup-hidup.

Jonathan mengaduk kopinya dengan santai. Meskipun mulutnya sedang meminum kopi, matanya menatap tajam ke arahku.

"Milik Bu Linda manis dan besar, suamimu benar-benar beruntung."
Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
8 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status