“Gino… aku menyetujuimu… tapi kamu harus janji, ini rahasia kita berdua, nggak boleh bilang ke siapa-siapa. Kamu juga harus cepat… setelah malam ini, kita jangan bertemu lagi….”Gino buru-buru mengangguk, bibirnya menyentuh tubuhku dengan hati-hati, seperti ingin menelanku sekaligus.Namun, dia malah berubah pikiran.“Kak, bagaimana kalau kita ke kamar saja? Di sini kurang nyaman….”Mendengar itu, aku langsung waspada.Untuk mencegah maling, kamera di ruang tamu dan kamar biasanya selalu menyala.Jika suamiku melihat rekaman dan tahu ini, bisa jadi masalah besar….Namun, Gino tidak peduli. Dia menggendongku dan berjalan keluar dari kamar mandi.Setelah beberapa kali menolak dengan kata-kata, akhirnya aku sampai harus menggigitnya.“Aah~”Terdengar suara kesakitan, barulah Gino mau melepaskanku. Kemudian, dia berbalik dengan tatapan marah.“Dasar jalang, aku sudah berbaik hati mau memuaskanmu, kamu malah menggigitku! Dasar nggak tahu terima kasih!”“Sialan! Kalau bukan karena dia kasih
Baca selengkapnya