"Maafkan aku ya, Sayang," ucap Chen Fu di telinga Mei Yan. Dia kembali menciuki rambut istrinya yang basah. Mei Yan hanya menunduk dan tidak banyak bicara. Dia tidak cinta tapi tidak mampu menolak hasrat. Lagian Chen Fu adalah suaminya. Mei Yan mendesah panjang. Dia seperti terjebak dalam permainan asmara Chen Fu. "Kamu memang suka mengambil kesempatan dalam kesempitan, Tuan," sahut Mei Yan lirih. Mendengar ucapan istrinya Chen Fu kembali terkekeh. Ingin rasanya dia memeluk kembali tubuh mungil itu. Tidak ingat apa baru saja dia membalas setiap sentuhan dan ciuman mesra darinya. Bahkan Mei Yan melakukan dengan sempurna. "Kamu juga menikmatinya, Sayang. Bagaimana kalau nanti kita ulang lagi rasanya aku ingin merasakan ciuman beringasmu," bisik Chen Fu. Mendengar ucapan Chen Fu, Mei Yan membalikkan badan dan menjewer telinga pria tampan itu."Dasar pria mesum. Kalau sudah dikasih hati masih ingin nambah lagi. Tolong lepaskan pelukanmu. Aku lapar mau ganti baju," pinta Mei Yan. Buk
Terakhir Diperbarui : 2025-09-03 Baca selengkapnya