"Mas ...." Suara Savana melemah, lalu air mata membanjir tanpa bisa dibendung, mengalir deras menuruni pipinya yang pucat. Daryan melangkah masuk tanpa dipersilakan, matanya tajam menatap wajah istrinya yang basah oleh tangisan, rahangnya mengeras. "Kenapa—" Daryan belum selesai bicara, tapi Savana langsung memeluknya erat, seolah ingin meleburkan semua kepedihan dalam pelukan itu. Satu tangan Daryan mengangkat, lembut mengusap rambut Savana yang kusut, "Kamu udah lihat artikelnya, kan?" Savana hanya bisa mengangguk di balik pelukan itu, suaranya pecah, "Aku percaya, Mas. Kamu gak mungkin khianatin aku. Tapi, kalau pun iya ... itu salah aku, bukan kamu." "Dengerin aku, Sayang," Daryan menarik napas panjang, suaranya hangat menembus ketakutan Savana. "Itu cuma salah paham. Aku sama sekali gak kenal wanita itu. Jangan pernah langsung percaya gitu aja." Tangisan Savana makin tersedu, bahunya mengguncang hebat, "Maafin aku, Mas ... aku salah, aku benar-benar minta maaf!" Dar
Terakhir Diperbarui : 2025-09-02 Baca selengkapnya