“Dari mana, Za?” tanya Daryan begitu melihat Revanza masuk ke ruang kerjanya dengan membawa setumpuk laporan. “Dari ruangan,” jawab Revanza santai, lalu menjatuhkan tubuhnya ke sofa panjang di depan meja kerja Daryan. Daryan menatapnya datar, nyaris tanpa ekspresi. Beberapa detik kemudian ia bangkit, melangkah perlahan lalu mengambil tempat di single sofa yang berada tepat di hadapan Revanza. Duduk dengan tenang, satu kaki terangkat bersilang di atas kaki lainnya, gerakannya penuh wibawa sekaligus menekan. “Beberapa menit yang lalu aku dari ruangan kamu, tapi kamu gak ada.” “Oh, itu aku dari luar karena istriku pengen dibelikan sesuatu,” balasnya sambil menyerahkan laporan ke hadapan Daryan. “Udah aku kurasi semua, kamu tinggal cek, takut ada yang kelewat, dan tanda tangan.” “Mega tadi bilang Arfan datang ke sini,” ujar Daryan membuka percakapan baru.
Terakhir Diperbarui : 2025-10-06 Baca selengkapnya