All Chapters of Permainan Gila Kakak Angkatku: Chapter 51 - Chapter 60

Lhea pun tersenyum, dia tersenyum sambil memasukkan ponselnya ke dalam tasnya. "Iya aku saat ini sedang melakukan beberapa promosi, Aku melakukan di tempat yang ramai letaknya di pinggir pantai. Aku melakukan kegiatan lingkungan alam dengan mengumpulkan beberapa sampah plastik di sana untuk mendukung produkku yang ramah lingkungan." jawabnya."Lalu?" tanya Andreas yang ingin tahu lanjutnya."Lalu aku mengundang beberapa masyarakat yang berada di sana, Dan nanti aku memberikan mereka sebuah hadiah, dan aku juga bekerja sama dengan pemerintah daerah tersebut supaya acaraku banyak diikuti oleh penduduk sana." jawab Lhea.Lalu Lhea melangkahkan kakinya untuk segera pergi dari tempat tersebut."Ya sudah kalau gitu aku pergi dulu ya." ucap Lhea."Apa kamu nggak ingin mengundangku? Aku kan termasuk atasan kamu. Harusnya kamu juga mengundang atasan kamu untuk ikut berpartisipasi." Andreas yang berharap diajak.Lhea menggelengkan kepalanya, "nggak ngapain aku harus mengajak atasan, atasanku

"Enggak, aku nggak berpikir sampai situ, aku memilih kamu karena aku merasa tenang dan nyaman saja, aku merasa jika aku didekatmu aku aman." jawab Lhea.Andreas yang tengah duduk di samping Lhea dia menatap wanita yang berada di dekatnya dan dia langsung merangkul wanita tersebut yang tengah menatap gelombang air laut yang saat ini sedang tenang."Hay ayo kita main gelembung udara." teriak Hans.Hans memberikan dua botol panjang yang berisi air lalu memberikannya kepada Andreas dan juga Lhea.Andreas beranjak dari duduknya dan dia langsung menarik tangan Lhea.Mereka berdua langsung bermain gelembung balon di malam hari, gelembung yang terpantul dengan hiasan cahaya yang berwarna kuning yang menerangi mereka.Gelembung-gelembung tersebut sangat begitu cepat terbang tinggi mereka membuatnya sangat begitu banyak.Mereka yang melihat itu mereka sangat bergembira dan melompat-lompat bersama, termasuk Lhea dan Andreas.Ternyata Lhea selama ini bukan tidak suka akan gelembung udara namun d

Rose yang tengah berdiri dia pun langsung meraih ponselnya yang berada di sakunya, "lewat mana aku harus mengirim?" tanyanya kepada perempuan tersebut.Perempuan itu langsung tersenyum di bibirnya, "silahkan kamu scan barcode ini." jawabnya sambil membuka ponselnya dan menunjukkan sebuah barcode yang berada di ponselnya.Rose pun langsung mengirim beberapa uang yang diminta wanita tersebut dengan kondisi yang begitu sangat marah kepada ibunya," sudah." jawabnya yang sudah mengirim uang tersebut.Lalu wanita itu tersenyum kembali sambil melihat layar ponselnya dia melihat jika ada notifikasi masuk ke dalam ponselnya yang mana itu adalah uang yang dikirim oleh rose.Sepertinya wanita itu tersenyum puas apa yang dia mau sudah dia dapatkan"Okee bagus sudah masuk." jawabnya.Lalu dia pun melirikkan kedua bola matanya kepada ibunya rose, dia tak mau masalah ini berakhir begitu saja."Masalah uang udah selesai sudah pulih, tapi masalah sakit hati tetap berlanjut." lanjutnya.Lalu wanita i

Mereka berdua telah menghabiskan waktu malam mereka bersama.***Keesokan harinya.***Rose yang memejamkan matanya bersama pria asing itu dia terbangun dari tidurnya karena dia mendengar ada suara panggilan masuk di ponselnya.Rose langsung meraih ponselnya yang terdapat di atas meja tepatnya di dekat dia tidur.Lalu wanita itu tersadar dia membuka selimutnya, dia melihat jika tubuhnya saat ini tak ada satupun kain yang menempel di badannya.Lalu dia langsung melihat ponselnya ternyata yang menelepon dirinya adalah Robin."Mati aku." ucapnya secara lirih.Lalu Rose memakai semua pakaiannya secara cepat dan dia langkahkan kakinya sambil mengangkat panggilan telepon tersebut.Dia yang keluar dari kamar melangkahkan kakinya menuju sebuah lift."Kemana saja kamu sayang kok semalam kamu nggak nelpon aku?" tanya Robin di balik telepon.Rose yang tengah berdiri sambil menanti pintu lift terbuka."Aku minta putus sama kamu." jawabnya.Robin pun terkejut tak ada angin tak ada hujan Rose memutu

Sorenya Lhea mendapatkan sebuah pesan dari Robin, Lhea yang tengah duduk di sofa dia nah baca pesan tersebut yang tak lain dari ayahnya .Saat dia membaca pesan tulis itu dia pun tak senyum di sudut bibirnya, dia merasa bahagia karena papanya mengajak dirinya untuk makan malam bersama ini sangat jarang terjadi.Lalu Lhea membalas pesan tersebut."Oke nanti ketemu pa." jawabnya.Lhea yang tengah duduk dia pun ingin segera cepat-cepat malam itu datang, dia sangat jarang di ajak malam oleh Robin, wanita itu merasa jika hubungannya dengan papanya mulai membaik, meskipun kemarin sempat retak.Dia saat ini berada di rumah mamanya yang bernama Lita, dia tengah duduk di ruang tamu lalu mamanya datang mrnghampiri dirinya."Wah ada yang bahagia ini senyum-senyum." ujar mamanya yang sambil duduk di dekat Lhea.Lhea merasa bahagia saat ini."Apa hubunganmu dengan Andreas makin dekat?" tanya kembali mamanya.Lhea menganggukkan kepalanya. "Oya ma, aku seneng banget tapi mama janji ya jangan bila