All Chapters of Permainan Gila Kakak Angkatku: Chapter 61 - Chapter 70

"Oya udah kalau begitu kamu gak mau makan maka kamu gak akan dapat makanan." jawabnya sambil menghentakkan kakinya.Lalu dia membalikkan badannya keluar dari kamar Lhea.Lhea yang melihat itu dia langsung menutup wajahnya dengan selimut, dia mendengus kesal di dalam selimut.Jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi.Lhea yang berada di kamarnya sudah mandi dan berdandan dengan cantik, wanita tersebut memakai sebuah dress berwarna biru muda dengan panjang selutut, lalu dia gerai rambutnya yang indah itu.Dia keluar dari kamarnya dan melangkahkan kakinya untuk segera ke dapur, saat di dapur dia membuka tudung meja makan yang ternyata di dalamnya sudah tidak ada lagi makanan, lalu perempuan tersebut melangkahkan kakinya menuju kulkas dan dia mencari susu miliknya namun saat dia membuka kulkas ternyata tak ada minumannya."Bii Ninnnnn, biiii." teriak Lhea yang mencari asisten rumah tangganya sambil menutup pintu kulkas.Ibunya Rose yang tengah duduk di sofa melirikan matanya, gak usah teriak-

Dan mereka berdua pun sampai di sebuah apartemen yang terletak di tengah-tengah kota apartemen dengan nilai yang sangat fantastis.Apartemen tersebut adalah apartemen yang begitu sangat besar yang terletak di tempat yang sangat strategis.Lhea melangkahkan kakinya terlebih dahulu untuk berjalan dan di belakangnya terdapat ndreas yang mengikuti langkah kaki Lhea sambil membawa dua koper."Kamu nggak mau membantu aku Lhea?" tanya Andreas.Lhea pun membalikkan badannya, lalu dia menggelengkan kepalanya. "aku mau ngasih kamu kesempatan buat kamu sedikit olahraga sambil bawa koper, kan kamu di kantor selalu duduk saja, ini kesempatanmu." jawabnya.Andreas yang mendengar itu dia pun tersenyum di bibirnya lalu sesampai depan pintu apartemen milik Andreas, Andreas membuka pintu apartemen tersebut.Namun lagi-lagi yang terlebih dahulu masuk adalah Lhea.Dia langsung masuk dan duduk di sofa, "emhhhh akhirnya sampai juga." jawabnya sambil merenggangkan kedua tangannyaAndreas yang tengah berdi

Rose yang melihat itu dia pun beranjak dari duduknya, dia terdiam mendengar apa yang dikatakan oleh Andreas.Dia yang tengah berdiri Dia hanya bisa menatap kepergian Andreas yang keluar dari tokonya, membuat Rose semakin kepikiran.Di malam hari, tokonya pun tutup Rose pulang dengan berjalan kaki.Dia tak bisa membohongi apa yang dipikirkannya saat ini, dia sangat begitu kepikiran lalu dia yang berjalan di pinggir sungai dia terdiam.Di malam hari yang sangat dingin. Angin malam menerpa tubuhnya, lampu-lampu menyinari malam begitu sangat terang.Wanita tersebut menatap sungai yang begitu besar dan memiliki arus yang sedikit tenang yang berada di tengah-tengah kota.Dia duduk di kursi dan matanya tak berkedip sama sekali.Dia teringat kembali kejadian waktu itu dimana saat itu Robin yang tengah marah dan menyuruh dirinya untuk live di rumah perkataan Robin itu srolah merendahkan dirinya, membuat Rose menarik nafasnya dalam dalam dan dia menutup wajahnya dengan kedua tangannya.Dan dia

Sampai apartemen Lhea langsung membuka pintu kamar apartemen tersebut dan dia langsung masuk ke dalam kamarnya namun beberapa langkah Lhea masuk kamar dia memundurkan langkahnya, sebelum masuk dia terlebih dahulu menolehkan kepalanya ke pintu kamar Andreas."Sudah pulang apa belum ya?" tanyanya di dalam hati.Lalu Lhea melangkahkan kakinya perlahan-lahan untuk membuka pintu kamar Andreas.Dan dia terlebih dahulu membuka pintunya sedikit saja, dia takut jika Andreas sudah pulang dan berada di dalam kamarnya.Saat Lhea berdiri di depan pintu kamar Andreas dan kepalanya sedikit masuk untuk melihat kondisi yang berada di dalam kamar Andreas."Ohh kosong berarti belum pulang." ujarnya di dalam hati.Lalu Lhea pun masuk ke dalam kamar tersebut, sejujurnya dia merasa sangat penasaran apa yang berada di dalam kamarnya Andreas karena dia tahu sendiri jika Andreas adalah laki-laki yang sangat misterius bagi dirinya.Ini adalah sebuah kesempatan untuk Lhea, sepertinya wanita itu ingin menjatuhka

"Wah kalian benar-benar memiliki insting yang begitu kuat." ucap mamanya Lhea yang memuji mereka berdua.Andreas yang tengah berdiri di dekat mamanya Lhea yang tengah duduk dia mengerutkan dahinya, "haaa maksudnya apa te?" tanyanya kembali kepada mamanya Lhea.Lalu mamanya Lhea memberitahu hadiah yang diberikan oleh Lhea.Hadiah yang sama diantara mereka berdua.Andreas yang melihat itu dia pun tersenyum di bibirnya, "Kalian benar-benar memiliki chemistry yang begitu besar." ucap mamanya Lhea lagi.Lhea yang tengah duduk dia pun tersenyum, dia tersenyum sebelum menatap Andreas yang tengah berdiri.Lalu Andreas yang berdiri dia melihat Lhea."Oh iya Lhea kamu di sini dulu ya nanti aku akan menjemput kamu." ucap Andreas.Lalu Andreas pun langsung melangkahkan kakinya sebelum pergi dia terlebih dahulu berpamitan dengan bu Lita."Oh iya tante, aku mau pergi dulu ya ada hal penting yang harus segera aku urus." ucap Andreas.Bu Lita tersenyum dan menganggukkan kepalanya, " iya hati-hati y