Sementara itu, di sisi lain kota, di sebuah restoran mewah bernuansa Eropa klasik, Keandra duduk menunggu. Tangannya mengetuk-ngetuk meja pelan, matanya terus menatap jam di pergelangan tangan.Ketika pelayan datang membawa segelas air, suara langkah tinggi terdengar mendekat. “Keandra!” seru Olivia ceria sambil melambaikan tangan. Wanita itu tersenyum lebar dan sangat bahagia. Ia tampak mempesona seperti biasa, dress hitam selutut, rambut disanggul rapi, bibirnya berlipstik merah marun. Sangat menggoda. Itu dulu, saat Keandra masih terggila-gila padanya pasti akan sangat bahagia menyambutnya. Begitu tiba di meja, tanpa pikir panjang, Olivia langsung merentangkan tangan, hendak memeluk Keandra.Namun pria itu menahan dengan cepat. “Jangan sentuh aku,” ucap Keandra dingin, menarik diri sedikit ke belakang.Olivia tertegun sejenak, lalu tersenyum menutupi rasa malu. “Oh, come on, Kean. Aku cuma senang bisa bertemu. Setelah semua kekacauan itu, aku pikir kau—” “Duduk,” potong Keand
Last Updated : 2025-11-05 Read more