Alif melotot, ingin marah, tapi yang ada ia malah membuka mulut dan mengizinkan Dira melanjutkan suapannya.Dira memang sengaja ingin segera melanjutkan pekerjaannya di lantai satu. Mumpung akhir pekan, Dira ingin merapikan semua sudut rumah. Sayangnya ulah Alif malah membuat tugasnya tersendat.Alhasil terpaksa Dira menyuapinya seperti sekarang.“Dira, pelan-pelan. Mulutku masih penuh,” protes Alif.Ia kesal, karena Dira terus menjejalkan nasi ke mulutnya.“Gak papa, Mas. Biar cepet habis.”Alif terpaksa mempercepat kunyahannya. Meski sedikit kesal, tapi kali ini Alif tidak marah dengan ulah Dira.Tidak hanya nasi goreng yang ia suapin, buah potong juga ikut disuapin Dira ke Alif. Alif ingin marah, tapi entah mengapa seolah tidak ada kata yang bisa keluar dari mulutnya.“Nah, sudah selesai, kan?”Dira tersenyum sambil meletakkan bekas piring ke baki. Alif hanya diam seraya melirik Dir
Last Updated : 2025-07-25 Read more