Istri Pengganti untuk Tuan Arogan

Istri Pengganti untuk Tuan Arogan

last updateLast Updated : 2025-06-03
By:  Aira TsurayaOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 rating. 1 review
7Chapters
17views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Dira Aureli terpaksa menggantikan saudari kembarnya untuk menikah dengan Alif Ferdiansyah. Tidak disangka Alif marah saat mengetahui hal itu. Tidak hanya itu, di hari berikutnya saudari kembar Dira ditemukan tewas dengan sebuah surat ancaman bertanda tangankan nama Dira. Kemarahan Alif semakin membuncah dan menuduh Dira pembunuh calon istrinya. Alih-alih membatalkan pernikahan, Alif malah melanjutkan pernikahannya dengan Dira. Ia berencana membuat hidup Dira seperti di neraka.

View More

Chapter 1

Bab 1

“Apa-apaan ini?! Kamu bukan Disa!”

Dira Aureli terkejut setengah mati saat pria tampan yang sudah resmi menjadi suaminya itu berteriak di hadapannya. Padahal beberapa jam yang lalu, Alif Ferdiansyah terlihat begitu tenang, bahkan senyum bahagia terus terukir menghiasi raut tampannya.

Semua kata-kata yang ia ucapkan saat ijab kabul terdengar lancar tanpa kendala. Bahkan ia terlihat manis selama acara resepsi digelar, tanpa ada tanda-tanda dia akan berubah seperti ini.

“Katakan padaku! Kamu sembunyikan di mana Disa?!” sergah Alif penuh murka.

Dira hanya membisu, menelan saliva sambil menatap amarah yang terlihat jelas di mata pria tampan itu.

Hari ini harusnya menjadi hari pernikahan Alif dan Disa, saudari kembar Dira. Mereka sudah dijodohkan sejak masih remaja. Meski awalnya menolak, pada akhirnya baik, Alif maupun Disa menerimanya.

Disa dan Dira adalah kembar identik. Wajah, suara, gestur tubuh sangat mirip dan sulit dibedakan. Pembedanya hanya di warna rambut. Rambut Disa berwarna hitam, sedangkan Dira berwarna coklat. Dira tidak menyangka Alif akan secepat ini mengenalinya.

“Mas, dengerin dulu. Aku … aku melakukan ini dengan terpaksa. Aku … aku–”

“Omong kosong! Aku tahu selama ini kamu selalu iri dengannya. Pasti kamu yang menghasutnya, kan?”

Wanita cantik dengan mata sipit dan rambut coklat terurai itu hanya diam sambil menggelengkan kepala. Wajahnya terlihat muram dan serba salah, tampak sekali penyesalan di raut cantiknya.

“Bukannya aku sudah bilang? Aku hanya mencintai Disa, bukan kamu, Dira! Apa belum cukup penolakanku saat itu?”

Dira terdiam sambil menganggukkan kepala. Dia memang pernah mengutarakan perasaannya ke Alif, jauh sebelum Alif bertunangan dengan Disa. Bisa jadi, dulu itu hanya cinta monyet yang dirasakan sesaat oleh Dira. Karena itu, ketika Alif menolaknya, Dira dapat memakluminya dengan mudah.

Namun, entah mengapa, sejak saat itu Alif selalu menyalahartikan sikapnya. Bahkan tidak jarang semua kejadian yang menimpa Dira dianggap untuk mencari perhatian Alif.

“Iya, aku tahu, Mas. Aku mohon … dengarkan dulu penjelasanku. Aku tidak melakukannya dengan sengaja, demi Tuhan, Mas Alif.”

Tidak ada jawaban dari Alif. Dia malah bangkit, mengenakan kembali kemejanya dan berjalan menuju pintu.

Dira melihat gelagat Alif. Dira merasa bersalah dan menyesal sudah menyetujui permintaan papanya. Andai saja Disa tidak menghilang, tentu dia tidak akan terlibat dalam masalah ini.

“Mas, kamu mau ke mana?” tanya Dira, berusaha menahan pria itu.

Sementara Alif sudah membuka pintu dan bersiap keluar. Ia menghentikan langkahnya dan melirik Dira sekilas. Mata elangnya menatap tajam bagai pisau yang menghunus langsung ke ulu hati Dira.

“Bukan urusanmu!” ketus Alif.

Dira menghela napas panjang sambil bangkit menghampiri Alif. Ia menarik lengannya saat pria tampan itu hendak berlalu pergi. Sontak Alif mengibaskan tangannya dengan kasar.

“Jangan sentuh aku!” sentak Alif marah. 

Tidak hanya mengibaskan tangan, ia juga sudah mendorong Dira menjauh hingga wanita cantik itu terhuyung ke belakang.

“Aku mohon dengerin penjelasanku dulu, Mas! Aku—”

Namun, Alif seolah menulikan telinga. Ia terus berjalan menyusuri lorong hotel menuju lift.

Memang hari ini mereka melakukan ijab kabul dan resepsi pernikahan di sebuah hotel bintang lima. Bahkan rencananya akan menikmati malam pertama di sana juga. Sayangnya, kejadian beberapa menit tadi sudah merusak segalanya.

Dira tidak putus asa. Dia langsung berlari mengejar Alif, menahan pintu lift dengan tangannya agar tetap terbuka. Alif menoleh, melihat dengan tatapan yang semakin tajam.

Seakan tahu jika Alif sedang bertanya dengan ulahnya, Dira kembali membuka mulut.

“Bukankah kamu ingin mencari Disa? Aku ikut.”

Alif terdiam sesaat. Dia tidak tahu keberadaan Disa, dan pastinya dengan bantuan Dira, tugasnya akan menjadi sedikit ringan. 

“Masuk!”

Selang beberapa saat mereka sudah berada di dalam mobil. Tujuan pertama mereka adalah bandara, stasiun dan terminal bus. Namun, hingga larut malam mencari, mereka tidak juga ditemukan Disa.

Alif terlihat lelah, tapi dia tidak putus asa dan terus mencari.

Dira merasa serba salah. Ia turut bertanggung jawab dengan keadaan Alif. Dira takut Alif jatuh sakit gara-gara pencarian ini.

“Kamu benar-benar tidak tahu kemana Disa pergi, Dira?”

Mereka masih di dalam mobil usai mencari di sekitar terminal dan kali ini Alif bertanya pada Dira. Dira menghela napas panjang sambil menggelengkan kepala.

“Aku tidak tahu, Mas.”

Alif berdecak, meraup kasar wajahnya sambil melirik sinis ke Dira.

“Kamu tidak bohong, kan?”

Dira menggeleng dengan mantap sambil menundukkan kepala. Alif kesal melihat reaksi Dira. Serta merta dia menarik kepala Dira dan meraup pipinya hingga Dira menatap ke arahnya.

“Kalau sampai aku tahu kamu di balik kepergian Disa, aku tidak akan pernah mengampunimu. Kamu dengar aku?!”

Dira menelan ludah. Jantungnya berdegup semakin cepat. Ia sudah berjanji akan menyembunyikan rahasia ini dari Alif. Namun, kalau Alif terus meminta penjelasan, rasanya Dira harus mengingkari janjinya pada papanya.

Alif melihat perubahan di wajah Dira dan merasa wanita itu sedang menyembunyikan sesuatu. Alif mendekatkan wajahnya hingga Dira bisa menghirup aroma maskulin dari tubuhnya.

“Apa? Kamu mau bilang apa, Dira? Katakan.”

Dira menarik napas panjang seolah sedang mengeluarkan seluruh beban di dadanya, kemudian Dira menatap Alif yang berada tidak berjarak di depannya.

Wajah pria ini begitu tampan, masih sama seperti dulu. Hanya saja ekspresi wajahnya yang membuat Dira menggigil ketakutan.

Perlahan, Dira mengulurkan secarik kertas ke Alif dengan tangan gemetar.

“Mas Alif … Disa … Disa tidak mau menikah denganmu.”

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Aira Tsuraya
Hei!!! Jumpa lagi dengan Aira Tsuraya di sini. Hayoo... siapa yang udah baca novel TERNYATA AKU ORANG KETIGA DI PERNIKAHAN SUAMIKU? Yups, benar yang tokoh utamanya Widuri dan Emran. Nah, ini adalah kisah tentang putra putri mereka. Penasaran bakal ada siapa saja di sini. Cuss mampir, dong.
2025-06-20 12:48:02
1
7 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status