All Chapters of Waktu Adalah Obat Terbaik: Chapter 11 - Chapter 20

Setelah menyuruh para tamu pulang, Hector dan Villy akhirnya mengetahui bahwa kekacauan hari ini terjadi karena Stacey kabur dari pernikahan. Wajah Hector langsung menjadi masam. "Benar-benar pembuat onar. Sampai pernikahan pun bisa dihancurkan. Malu-maluin nama keluarga kita."Villy lebih peka. Dia melirik Lily yang berdiri di sampingnya dengan wajah polos, lalu muncul firasat buruk. "Stacey dan Adriano sebelumnya baik-baik saja. Sekarang tiba-tiba kabur. Edward juga nggak datang hari ini. Jangan-jangan, dia nyesal sudah menyerahkan Edward, terus sekarang malah ngejar dia lagi?"Awalnya, semua ini hanya dugaan spontan. Namun semakin dipikir, sepertinya spekulasi ini semakin masuk akal. Ekspresi mereka langsung berubah dan buru-buru menuju rumah Keluarga Tahir.Manusia memang selalu saja bisa tiba-tiba berpikiran sama di saat yang tidak tepat. Beberapa orang yang mengetahui hal ini, menyangka Stacey kabur demi mengejar Edward. Untung saja Edward sedang tidak ada di rumah. Kalau tidak,

Namun, perkataan Edward tidak mendapat kepercayaan dari keluarga Stacey. Hector mengernyitkan kening, sorot matanya penuh ketidaksetujuan terhadap pria itu."Kalau bukan mencarimu, lalu siapa lagi yang akan dia cari? Dengan sifatnya yang seperti itu, di ibu kota ini dia bahkan nggak punya teman satu pun. Anak itu ... sudah nggak tahu diri, sekarang malah bikin keributan seperti ini."Villy pun ikut menimpali, nada bicaranya tajam dan penuh kejengkelan. Siapa pun yang tidak tahu situasinya pasti akan mengira bahwa wanita yang dibicarakannya bukanlah putrinya sendiri, melainkan musuh bebuyutan."Dengan sikap pengecut dan penakut seperti itu, selain rebutan sama Lily, memangnya apa lagi yang bisa dia lakukan? Edward, aku tahu kamu berhati baik, tapi untuk urusan ini kamu nggak perlu repot-repot menutup-nutupi kesalahannya."Lily bersandar manja di sisi Villy dan menatap lurus ke arah Edward. Bibirnya tertarik membentuk senyuman, tetapi senyum itu tampak dingin dan penuh perhitungan. Dia t

Dengan demikianlah, foto tangkapan layar itu menjadi viral di seluruh internet.Awalnya, seorang penonton acara tidak sengaja melihat sosok Devon yang hanya muncul satu detik sebelum langsung diburamkan. Meskipun penyensoran dilakukan sangat cepat, tetap saja tidak bisa mengalahkan kecepatan mata dan tangan para netizen. Seseorang langsung mengambil tangkapan layar dan mengunggahnya ke internet.[ Pria ini tampan banget. Dalam tiga menit, aku harus tahu semua informasi tentang dia! ]Komentar pun membanjiri unggahan itu dan topik tersebut langsung memicu pembahasan besar-besaran di media sosial. Secara logika, Adriano biasanya tidak tertarik membaca berita-berita dunia hiburan seperti itu.Namun selama lima tahun terakhir, demi mencari Stacey, dia sudah mencoba semua cara yang ada. Hingga akhirnya, cara paling umum dan menyebar luas seperti ini pun tidak bisa diabaikannya.Begitulah, hingga akhirnya foto tersebut sampai juga di hadapannya.Awalnya Adriano tidak terlalu peduli karena it

Saat Adriano datang mencarinya, dia tidak datang sendirian. Ada Hector, Villy, dan Lily yang ikut bersamanya.Selama beberapa tahun terakhir, kondisi Keluarga Henderson memang tidak terlalu baik. Edward telah memulai usahanya sendiri dan begitu usahanya sukses, hal pertama yang dilakukannya adalah menjadi pesaing langsung Keluarga Henderson di pasar.Awalnya, mereka ingin mempertahankan posisi mereka dengan cara menjalin ikatan pernikahan. Namun Lily yang sejak kecil dimanja, tumbuh menjadi pribadi yang sangat keras kepala. Setelah dibatalkan pertunangannya oleh Edward, dia hanya bisa mengamuk di rumah setiap hari. Hector dan Villy yang amat menyayanginya, tidak sampai hati memaksanya menikah lagi demi kepentingan keluarga.Sebaliknya, putri sulung mereka malah mengalami dua kali pertunangan yang gagal. Hingga akhirnya, dia bahkan menghapus identitasnya dan menghilang tanpa jejak. Mereka bahkan tidak tahu harus ke mana mencarinya.Kalau bukan karena Adriano mengatakan bahwa dia telah m

Adriano merasa dadanya dipenuhi kekesalan dan perasaan kecewa. Awalnya, dia sengaja membawa Hector, Villy, dan Lily ke sini dengan harapan pertemuan ini bisa menjadi momen untuk sedikit bernostalgia.Dia tahu, hubungan mereka dulu memang tidak begitu dekat, tapi bagaimanapun juga mereka tetaplah keluarga. Di antara orang tua dan anak, mana mungkin ada dendam yang tidak bisa diselesaikan? Bukankah semuanya bisa selesai jika dibicarakan baik-baik?Oleh karena itu, di perjalanan tadi, dia sudah mengingatkan mereka agar jangan bersikap terlalu agresif dan bicarakan semua dengan tenang. Saat itu Hector, Villy, dan Lily pun mengangguk setuju. Dia benar-benar tidak menyangka mereka akan langsung membuat keributan seperti ini.Namun, kalau mau jujur pada diri sendiri, Adriano tahu sebagian besar kesalahan ini juga ada padanya. Dia menahan perasaan sesak yang menghimpit dadanya dan mencoba menyusun kata-kata dengan hati-hati sebelum akhirnya membuka suara."Stacey, lama nggak bertemu."Adriano