All Chapters of Menjadi Tak Terkalahkan Bersama Sistem Balas Dendam: Chapter 21 - Chapter 30

Lein kemudian duduk di antara mereka, sementara Delta berdiri di samping Lein, menyentuh bahunya dengan lembut. Keduanya pasangan yang serasi.Melihat kedekatan keduanya, Miya tidak bisa menyembunyikan ekspresi cemburunya. Dia dan Lein baru saja putus, dan Lein langsung menemukannya penggantinya?! Dia tidak menyangka Lein yang dia kenal penyayang dan setia, pada faktanya juga seorang bajingan!Namun, lupakan tentang itu sekarang. Yang lebih penting dari itu adalah, apa yang terjadi pada Lein? Mengapa dia berubah begitu banyak dalam semalam?Dia jauh lebih tampan dan terlihat seperti pewaris dari sebuah keluarga kaya raya. Apakah selama ini dia menyembunyikan identitasnya?!Jika itu faktanya, dia harus minta maaf kepada Lein dan melakukan segala cara untuk membuat Lein kembali ke sisinya! Bukankah Lein sangat mencintainya? Bukankah Lein bersedia melakukan apa saja untuknya? Karenanya, Lein pasti akan kembali padanya, bahkan ketika dia melakukan kesalahan fatal! Pada titik ini, Miya t

Mendengar apa yang dikatakan Lein, Fredrinn tertawa keras. Dia seolah baru saja mendengar lelucon paling konyol di dunia. Bajingan ini mungkin kaya, tapi apakah dia tahu seberapa kuat aku?! Aku bahkan memiliki hubungan yang dekat dengan salah satu kelompok mafia terkuat di Kota Corholt! Aku punya kemampuan untuk menghancurkan keluarganya! Karenanya, setelah dia puas tertawa, Fredrinn membalas, "Apakah menurutmu aku akan takut pada keluarga kayamu?! Itu tidak akan, Sialan! Aku tidak takut pada apa pun!" Dia menatap Lein dengan jijik, melanjutkan, "Aku selama ini sepertinya terlalu longgar padamu. Kau begitu berani menatapku dengan cara menjijikkan seperti itu? Aku pastikan untuk memberikanmu pelajaran berharga hari ini!"Kemudian, dia mengangkat tangan kanannya, ingin memberikan sebuah pukulan keras di tengkorak bagian belakang Lein.Dia akan membuat Lein tersungkur di lantai, lalu menginjak-injaknya seperti semut rendahan. Dia akan mempermalukan Lein, menunjukkan kepadanya siapa ra

Kedelapannya memberikan anggukan mengerti. Empat dari mereka menuju ke arah Miya, sementara empat lainnya menuju ke arah Lein. Masing-masing dari mereka menunjukkan senyum menyeramkan, memancarkan aura intimidasi yang kuat.Miya mengambil beberapa langkah mundur dengan ekspresi panik. Tubuhnya gemetar, ketakutan yang ekstrim memenuhi dirinya. Namun, bukannya merasa kasihan padanya, sebaliknya, mereka semakin bergairah. Keinginan mereka untuk menelanjangi Miya semakin besar dan besar.Ketika mereka tiba di depan Miya, salah satu dari mereka merobek bajunya, membuat Miya berteriak histeris. Itu memamerkan kulitnya yang putih dan indah, serta bentuk payudara yang sempurna yang dibalut bra berwarna biru laut. Mereka secara alami menelan seteguk ludah melihat pemandangan indah yang ada di depan mereka. Harus mereka akui bahwa Miya adalah wanita yang sempurna. Keindahan tubuhnya tidak terbantahkan. Di sisi lain, Miya sangat ketakutan, menutupi bagian-bagian sensitif tubuhnya dengan tanga

Mengabaikan nasib buruk yang akan menimpa mereka, Lein mengambil langkah panjang menuju area parkir dengan senyum puas. Sembari mengambil langkah, dia melihat Leon yang diikat di sebuah pohon dengan tubuh telanjang. Leon menjadi pusat perhatian. Semua mata tertuju padanya. Namun, tidak ada yang berminat untuk menyelamatkannya, bahkan ada beberapa yang tertawa melihat penderitaannya.Tentu saja, itu pasti sangat memalukan. Jika Leon punya kesempatan, dia pasti akan segera mengubur dirinya dalam-dalam di tanah, tidak ingin dilihat oleh siapapun lagi. Besar kemungkinan dia akan meninggalkan negara ini, hidup di negara lain dengan identitas baru. Dia akan melupakan semua kenangan yang ada di Kota Corholt."Aku harap dia datang kembali padaku sebelum melakukan itu sehingga aku memperoleh lebih banyak uang!" kata Lein dengan senyum puas. Ketika Lein tiba di area parkir, Delta sudah menunggunya di sana. Dia berdiri tepat di samping mobil dengan senyum cerah. Ketika Lein menghampirinya, di

Sementara itu, di waktu yang bersamaan di kediaman Keluarga Cedric. Menerima kabar tentang apa yang terjadi pada Leon, pemimpin Keluarga Cedric; Chaidan Cedric, sangat marah sampai dia menghancurkan meja kerjanya. Wajahnya memerah seperti tomat, dan pembuluh darah di lehernya menonjol tebal-- seolah itu adalah cacing yang mengeliat di dalam kulitnya. Dia tampak sangat mengerikan, membuat seluruh anggota Keluarga Cedric tidak berani mengeluarkan suara."Bajingan mana yang berani melakukan itu pada putraku?!" tanyanya kepada seluruh anggota Keluarga Cedric dengan nada penuh amarah.Putra pertamanya, Sean Cedric, membalas, "Saya mendengar bahwa mereka adalah para bawahan Cedric, Ayah."Jawaban Sean membuat Chaidan menjadi semakin jatuh dalam amarah, "Apakah aku telah salah dalam membesarkanmu?! Mengapa kau menjadi sangat bodoh?! Mereka tidak mungkin seidiot itu untuk menyinggung Keluarga Cedric secara terang-terangan! Mereka pasti menerima perintah dari seseorang! Cepat bawa Leon ke had