Mendengar ucapanku, Stella langsung terkekeh pelan. “Oke, oke, murni karena penasaran, ya? Kamu memang cuma penasaran, puas?”“Aku…”Wajahku memerah, belum sempat menjelaskan, dia sudah melanjutkan, “Aku akan pulang malam ini. Besok kamu ambil cuti, aku akan ajak kamu merasakan… seperti apa sebenarnya surga bagi seorang wanita.”“Sudahlah. Pokoknya kamu siap saja. Aku tutup ya, ini bikin aku capek sendiri.”Sebelum aku bisa menjawab, telepon sudah diputus. Dia sudah mengambil keputusan untukku.Aku menatap layar ponsel, menarik napas dalam-dalam, lalu mencoba meyakinkan diri sendiri.Jadi… aku hanya ingin tahu.Tidak akan melakukan apa pun. Hanya… melihat.Dengan niat menenangkan diri sendiri, malam itu aku tak bisa tidur.Gelisah, hingga baru terlelap menjelang fajar.Pukul sepuluh lebih sedikit, Stella datang. Ia berdiri di depan pintu sambil menguap.Melihatku yang sudah berdandan rapi, ia bercanda, “Wah, siapa nih? Mirip pengantin baru! Cantik sekali, bisa bikin banyak pria bertek
Baca selengkapnya