Anes sempat melirik ke arah suaminya. Dilihatnya Ardi makan dengan sangat lahap, tanpa mempedulikan Anes yang melirik ke arahnya. Brian melihat raut wajah ibunya yang tidak suka dengan situasi yabg dihadapinya. Dia langsung nyeletuk. "Buruan diangkat ngapa, sih, Bu? Barangkali penting," ucapnya. Merasa mendapat instruksi dari anak bujangnya, Anes gegas menekan icon gagang telepon di aplikasi hijaunya yang masih terus berdering. "Iya, halo. Ada apa, Bram? Kami sedang makan, nih!" "Oh, Mas Ardi sudah sampai di rumah, ya, Mbak?" "Iya, setengah jam yang lalu. Nih, kami baru makan malam. Kalau ada yang mau diobrolin nanti saja, ya." "Iya, deh. Maaf, telah mengganggu, ya?" Anes gegas menekan tombol off di ponselnya, tanpa memberikan respon atas ucapan terakhir Bram. Huh! Wanita itu menghembuskan napasnya dengan kasar. Lalu, gegas kembali ke meja makan bersama anggota keluarganya yang lain. "Siapa?" tanya Ardi sambil mengelap bibirnya dengan tisu. "Bram, Mas." "Oh.
Last Updated : 2025-08-02 Read more