Mahendra tergelak mendengar pengakuan dari adiknya itu. Ia tak tahu sejak kapan adiknya merasakan jatuh cinta pada seorang perempuan. Dia akui, banyak perempuan diluaran sana yang mengejar Zevan dan ingin menjadi pacarnya. Tapi, Zevan tak pernah sama sekali menggubris apalagi menanggapi rayuan para perempuan yang mengejarnya itu. Ia terlihat tak tertarik dengan mereka. "Memangnya ada yang lucu?" Zevan menatap kakaknya sambil merengut. "Aku nggak lagi bercanda ya Kak. Aku serius." Melihat wajah serius Zevan, Mahendra menghentikan tertawanya. Ia terbatuk beberapa kali, memperbaiki posisi duduk dan juga pakaiannya. "Maaf, aku bukan sengaja menertawakanmu. Aku hanya terkejut. Sejak kapan kamu merasakan jatuh cinta, padahal kamu selalu mencuekkan para gadis yang mengejarmu. Bahkan kamu tak pernah melirik mereka." "Mereka hanya mengincar hartaku saja. Nindy berbeda dengan banyak gadis yang mengejarku. Dia smart, mandiri dan pekerja keras," tutur Zevan. "Oh jadi nama wanita itu N
Last Updated : 2025-07-29 Read more