Elkan seketika menangis tergugu karena ucapan Yura barusan, jelas tercetak dari raut wajahnya, kesakitan yang teramat sakit. Tangan Elkan terulur mencoba menggapai Yura, ingin menyentuh wajah Yura yang penuh dengan calar bekas cakarannya sendiri, hijab tidak lagi melekat pada kepala Yura, berhambur entah kemana. Bahkan beberapa bagian daster Yura sudah sobek, untung saja ia mengenakan legging dan dalaman sehingga kulit tubuhnya tidak terekspos."Jangan bang," cegah Jovi segera menarik tangan Elkan, karena mereka sudah mengalami hal seperti ini lebih dulu."Itu ibu, abang. Melainkan iblis yang berusaha mengecoh abang, iblis itu ingin abang mengasihani dan melepaskan induk inangnya." Jelas Jovi lirih, ia mendekatkan mulutnya pada telinga Elkan yang kini sekujur tubuhnya sudah gemetaran. Elkan menarik kembali tangannya dengan perlahan, gemetar."Mami kesakitan," lirih Elkan hampir saja tidak terdengar."Aku tahu bang, tapi itu hanya tipu daya," jawab Jovi merengkuh tubuh Elkan, menepuk p
Last Updated : 2025-10-04 Read more