All Chapters of Pernikahan 90 Hari Gadis Desa & Tuan Presdir : Chapter 81 - Chapter 90

" Maaf ya Aluna, aku baru tahu kalau kamu adalah istrinya Aryan. Kamu juga tidak memperkenalkan diri kamu sebelumnya, jika saja kamu mengatakan nya dari tadi pasti aku tidak akan salah paham padamu." Ujar Kirana. "Tidak apa-apa Mba Kirana, aku sendiri tadi cukup terkejut saat melihat Mba Kirana datang dan aku merasa tidak asing dengan wajah Mba Kirana, ternyata benar saja kalau Mba Kirana ini mantan pacar nya Mas Aryan." Sahut Aluna. "Sebenarnya aku dan Aryan tidak pernah putus, kami berpisah karena suatu hal. Tapi diantara kami tidak ada yang mengatakan untuk mengakhiri hubungan ini." "Aku dengar katanya Mba Kirana sudah menikah dengan pria lain, itulah kenapa hubungan Mba Kirana dan Mas Aryan selesai. Meskipun tidak ada yang mengatakan perpisahan, tapi tetap saja kalian sudah berpisah karena masing-masing sudah menikah dan memiliki kehidupan baru." "Aku dan suamiku sudah berpisah, itulah kenapa aku datang kesini untuk menemui Aryan. Tapi aku tidak menyangka kalau dia ternyata su

Apa Mas? Mas Aryan tidak salah menuduhkan?" "Aku bicara seperti itu karena ada buktinya, tapi sepertinya dia memang tidak sengaja melakukan nya, hanya saja kesalahan nya adalah pergi begitu saja tanpa minta maaf atau pun berusaha bertanggung jawab." "Dan aku juga akan membicarakan soal ini pada Kirana, agar dia minta maaf pada kamu secara langsung." "Sudahlah Mas biarkan saja, aku tidak ingin memperpanjang masalah ini. Yang penting kita sudah tahu pelaku nya, itu sudah cukup untuk aku. Lagi pula sekarang kondisi aku baik-baik sajakan." "Tapi Aluna aku tidak bisa membiarkan nya begitu saja, Kirana itu sudah melakukan kesalahan." "Iya aku tahu Mas, tapi kalau kamu menegur nya yang ada dia akan merasa malu. Dan aku takut jika nanti dia bisa nekad melakukan sesuatu lebih dari itu, jujur saja Mas perasaan ku ini tidak enak mengenai Mba Kirana. Aku merasa kalau Mba Kirana masih berharap pada kamu." Ujar Aluna.Tok tok tok. "Aryan, kenapa kamu belum siap juga. Aku sudah menunggu kamu s

"Mala, apa kamu sudah makan malam nak? Jika belum, ibu akan memanaskan makanan untuk kamu, kebetulan ibu dan Zaki sudah makan duluan tadi." Tanya Bu Ina. "Tidak perlu Ibu, aku sudah makan tadi di luar. Aku merasa lelah sekali dan ingin beristirahat saja." "Baiklah, kalau begitu pergilah ke kamar kamu dan istirahat ya sayang." "Ayo Zaki, kenapa kamu malah diam saja. Ajak istri kamu masuk ke dalam kamar." "Iya baik Bu." Balas Zaki dengan cepat. Mereka berdua pun langsung pergi ke kamar mereka, sementara Bu Ina masih berdiri disana sambil terus mencoba baju baru nya."Untung saja aku belum memarahi nya tadi, ya meskipun sebenarnya aku merasa kesal karena Mala pergi keluar rumah terlalu lama, seharusnya tadi dia pergi mengajak aku, tahu begitu aku juga akan membeli barang yang aku inginkan." "Aku akan mencoba baju ini di dalam saja, besok aku akan memakai nya pada saat pergi kondangan." Ujar wanita paruh baya itu dengan perasaan senang, lalu masuk ke dalam kamar nya dengan cepat. D

Tak lama dari itu, Sintia pun datang ke ruangan Aryan."Selamat siang Pak Aryan, aku datang untuk memberikan berkas yang bapak minta." Ujar Sintia sambil melihat sinis ke arah Kirana. "Terimakasih Sintia." "Sama-sama Pak, apa ada hal lain lagi yang bisa saya bantu Pak?" "Hhmm tolong panggilkan Miko dan minta dia untuk datang ke ruangan saya sekarang juga, hanya itu saja." "Baik Pak, kalau begitu saya permisi dulu." Sahut Sintia lalu dengan cepat pergi dari sana. "Aryan, kamu belum menjawab ucapan aku. Kamu mau kan kembali seperti dulu lagi." Ujar Kirana sekali lagi. "Cukup Kirana, aku sudah tidak ingin bicara apapun lagi dengan kamu. Saat ini aku sangat sibuk dengan pekerjaan ku, jadi sebaiknya kamu pergi dari sini, karena keberadaan kamu hanya mengganggu saja." Sahut Aryan."Tidak Aryan, aku tidak akan pergi dari sini sebelum kamu mau memberikan aku kesempatan kedua itu." "Aku sudah memaafkan kamu, dan aku rasa itu sudah lebih dari cukup. Tapi tolong jangan ganggu aku lagi den

Terlihat Kirana mendapatkan telpon dari suaminya, dan dia pun menjawab telpon itu dengan kesal. "Bukankah sudah aku katakan kalau aku tidak ingin kembali kesana, sudahlah lebih baik kamu berhenti menghubungi aku." Ujar Kirana marah. "Tolong dengarkan penjelasan aku dulu, Kirana. Aku tahu saat ini kamu sangat marah padaku, tapi masalah yang terjadi diantara kita itu bisa kita bicarakan baik-baik, demi keluarga kita dan keutuhan rumah tangga kita. Begini saja, aku akan menyusul kamu dan menjemput kamu ya, tapi tolong jangan marah lagi seperti ini." Sahut Marko. "Sudahlah, aku tidak ingin mendengar apapun lagi yang kau katakan. Aku butuh waktu sendiri untuk berpikir, jadi jangan ganggu aku untuk sementara waktu ini." Sahut Kirana lalu menutup telpon nya. "Jika sampai Maeko datang ke Jakarta dan menyusul aku, ini sangat bahaya sekali. Jika sampai hal itu terjadi rusak sudah rencana aku untuk mendapatkan Aryan, padahal tujuan aku pulang ke Indonesia itu karena Aryan.""Percuma saja ak