Waktu berputar kembali ke belasan jam yang lalu. Saat Darren menerima pesan dari Adele, dia hampir mengira dirinya sedang berhalusinasi. Darren menatap pesan itu, terpaku lebih dari satu menit, baru kemudian tersadar bahwa ini bukan mimpi.Dia bahkan tak sempat membuka isi pesan yang dikirim Adele, hatinya sudah dipenuhi harapan bahwa mungkin Adele telah memaafkannya. Karena itulah dia langsung mengirim pesan.Namun, setelah mengirim berkali-kali pesan lanjutan dan tak ada balasan, kegembiraan awal itu perlahan menghilang, digantikan kepanikan yang menggerogoti hati.Darren memegang ponsel erat-erat, menunggu satu jam, dua jam .... Dari pagi hingga malam, tetap tak ada balasan. Akhirnya, ponsel terlepas dari tangannya yang kaku dan jatuh ke lantai. Layar pun retak.Dia memungut ponselnya kembali, membuka pesan yang dikirim Adele. Begitu membaca isinya, napas Darren tercekat. Sebuah rasa sakit yang sulit digambarkan menghantam dadanya. Sesaat kemudian, rasa sakit itu berubah menjadi bar
Read more