"Harum, tunggu sebentar.." perintah Adam.Harum menarik nafas sebentar lalu berbalik."Ada apa, mas?""Uang ini.. kenapa kamu taruh disini?""Biar ibu saja yang pegang gajimu, mas.""Loh, kenapa?" Adam lalu melihat ibunya yang memalingkan wajah."Aku nggak pintar mengurus kebutuhan rumah tangga, mas. Udah dulu, aku mau beli beras dulu di warung depan.""Aku belum selesai bicara, Harum!" Adam berkata tegas."Ada apa lagi, mas?" "Aku nggak suka kamu bersikap seperti ini. Kamu jangan tersinggung akan ucapan ibu. Ibu nggak maksud begitu." Adam tahu jika Harum tadi mendengar ucapan ibunya."Maaf, mas.. sekali lagi aku minta maaf. Aku memang tersinggung, jujur. Tapi aku nggak bohong, aku udah membeli sembako dan kutaruh di lemari. Semuanya seperti yang biasa ibu beli. Dan aku nggak tahu kemana hilang semua sembako itu.. padahal dua hari yang lalu, aku periksa masih ada.""Nggak ada. Lusa kemarin ibu udah cek. Kosong, Harum!" Farida tak mau kalah."Ya Harum nggak tahu perginya kemana." Jawa
Last Updated : 2025-08-20 Read more